POSKOTA.CO.ID - Tak sedikit orang yang mengeluhkan kenaikan berat badan usai merayakan Lebaran. Fenomena ini kerap dikaitkan dengan pola makan tak terkontrol selama hari raya.
Dokter Hans dari channel YouTube kesehatan SB30 Health mengungkapkan, “Ternyata puasa juga bisa menimbulkan efek negatif, dan efeknya biasanya baru terasa setelah Lebaran. Apa itu? Ya, berat badan naik. Sayangnya, upaya diet atau olahraga setelahnya seringkali tak membuahkan hasil.”
Penyebab Kenaikan Berat Badan: Bukan Hanya soal Kalori
Menurut Dr. Hans, kenaikan berat badan pasca-Lebaran bukan semata akibat makan berlebihan selama hari raya.
“Ini proses akumulasi dari kebiasaan selama bulan puasa hingga Lebaran. Pola makan tak seimbang, kurang tidur, dan stres mengacaukan hormon insulin dan kortisol yang memicu penumpukan lemak, terutama di perut,” jelasnya.
“Kalori bukan segalanya. Yang lebih berbahaya adalah peningkatan lingkar perut karena berkaitan dengan risiko penyakit seperti resistensi insulin dan gangguan kardiovaskular," tambahnya.
5 Tips Cegah Lebar-an Setelah Lebaran
- Tetap Berpuasa
Dokter Hans menyarankan untuk melanjutkan puasa intermiten (intermittent fasting) dengan metode 16:8 (puasa 16 jam, makan dalam 8 jam). “Puasa membantu mengatur frekuensi makan dan menstabilkan hormon.”
- Kurangi Karbohidrat
“Batasi konsumsi karbohidrat olahan seperti ketupat, kue kering, atau keripik. Makanan ini memicu lonjakan insulin yang berujung pada penumpukan lemak,” ujarnya.
- Perbanyak Sayuran
Sayuran kaya kalium dinilai krusial untuk menetralkan efek sodium dan mengatur cairan tubuh. “Fokuslah pada sayuran hijau untuk mineral, bukan sekadar serat.”
- Penuhi Cairan Tubuh
Konsumsi air 30-40 ml per kilogram berat badan per hari. “Haus sering disalahartikan sebagai lapar. Cukup minum membantu kontrol nafsu makan.”
Baca Juga: Cara Tampil Awet Muda Saat Lebaran, Jaga Kesehatan Kulit Wajah
- Aktif Bergerak