Rupiah Anjlok Rp17 Ribu, Terburuk Melebihi Krisis Moneter Tahun 1998

Minggu 06 Apr 2025, 18:50 WIB
Ilustrasi uang rupiah melemah terhadap dolar AS, simak informasinya. (Sumber: Freepik)

Ilustrasi uang rupiah melemah terhadap dolar AS, simak informasinya. (Sumber: Freepik)

Selain itu ekspor dari Indoneisa ke negeri paman Sam bisa jadi menurun tajam yang akan mengurangi suplai dolar AS di dalam negeri.

Respons Bank Indonesia

Bank Indonesia memberikan tanggapan soal kondisi ekonomi baru-baru ini tentang melemahnya nilai kurs rupiah.

Disampaikan Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, Bank Indonesia akan terus memantau perkembangan global terkait dengan kebijakan tarif AS yang berlaku mulai 2 April tersebut.

Baca Juga: Pengangkatan PPPK Tahap 1 akan Segera Dilakukan, 25 Wilayah di Jawa Barat Ajukan Usulan NI

Selain itu, bank sentral juga akan memantau retalisasi dari China pada 4 April 2025 untuk bisa menjaga stabilitas kurs rupiah.

“Pasar keuangan global bergerak dinamis, dengan pelemahan di pasar saham dan penurunan yield US Treasury yang kini menyentuh titik terendah sejak Oktober 2024,” ujar Ramdan dalam keterangan tertulis.

Adapun beberapa langkah yang akan dilakukan adalah optimalisasi instrumen triple intervention - intervensi di pasar valuta asing (valas) baik di transaksi spot maupun DNDF (Domestic Non-Deliverable Forward).

Selain itu pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder juga dilakukan untuk menjaga likuiditas valas dan mendukung kepercayaan pelaku pasar.

Berita Terkait

News Update