Strategi kedua yang sering dipilih oleh pengusaha pemula adalah menggunakan modal sendiri atau yang dikenal dengan istilah bootstrapping.
Dalam metode ini, kamu memanfaatkan apa yang kamu miliki, entah itu tabungan, barang pribadi yang bisa dijual, atau uang hasil kerja sampingan.
Contoh nyatanya bisa dilihat dari pendiri-pendiri perusahaan teknologi besar dunia. Steve Jobs dan Steve Wozniak, misalnya, menjual barang pribadi mereka untuk membiayai cikal bakal Apple.
Baca Juga: Tak Punya Modal untuk Buka Usaha Pasca Lebaran? Pinjaman KUR Bisa Jadi Solusinya
Keunggulan dari bootstrapping adalah kamu memiliki kontrol penuh atas bisnismu. Tidak ada pihak luar yang ikut campur dalam keputusan, dan seluruh keuntungan menjadi milikmu sendiri.
Selain itu, proses memulai bisnis bisa berlangsung lebih cepat karena tidak perlu menunggu persetujuan siapa pun.
Namun tentu ada risikonya. Jika usaha gagal, kamu sendiri yang menanggung kerugiannya. Karena itulah, metode ini menuntut disiplin tinggi dalam mengelola keuangan dan memutar cash flow dengan cermat.
3. Pinjaman
Opsi ketiga adalah mencari modal dengan cara meminjam, baik dari lembaga keuangan resmi seperti bank maupun dari orang terdekat seperti keluarga dan teman.
Meski sering dianggap sebagai solusi terakhir, hutang bisa menjadi strategi pendanaan yang efektif jika dikelola dengan tepat.
Penting untuk diingat, pinjaman bisnis sebaiknya hanya digunakan ketika kamu memiliki model usaha yang sudah terbukti menghasilkan pemasukan stabil.
Misalnya, kamu tahu bahwa setiap bulan bisnis bisa mencetak omset yang cukup untuk menutup cicilan dan bunga pinjaman.
Keuntungan dari pendanaan jenis ini adalah kamu tetap memegang penuh kepemilikan bisnis tanpa harus berbagi saham dengan pihak lain.