Meme ini menjadi simbol gabungan antara humor, spiritualitas, dan ironi sosial. Ia lucu, tetapi menyentil. Ia absurd, namun terasa familiar.
Baca Juga: Topak Ladeh, Hidangan Legendaris yang Menyemarakkan Lebaran di Madura
Dampak Terhadap Aktor dan Budaya Populer
Kepopuleran karakter Walid berdampak langsung pada Faizal Hussein. Walaupun ia hanya berperan, banyak netizen mengidentifikasi dirinya secara langsung dengan karakter yang ia mainkan.
Ini membuka diskusi penting mengenai batas antara aktor dan peran, serta bagaimana masyarakat digital sering kali menyamakan keduanya.
Di sisi lain, karakter Walid juga menandai munculnya tren baru dalam budaya pop TikTok: spiritual satire. Sebuah bentuk humor yang memparodikan doktrin, namun tetap dibalut dalam konteks santai dan tidak terlalu ofensif.
Fenomena “Pejamkan mata, bayangkan muka Walid” adalah representasi unik dari bagaimana dunia digital mengubah pesan serius menjadi budaya humor kolektif.
Berawal dari adegan dalam drama Malaysia, frasa ini menjelma menjadi meme viral yang menyatukan satire, spiritualitas, dan kreativitas netizen.
Fenomena ini sekaligus menunjukkan bahwa masyarakat digital tidak hanya menjadi konsumen konten, tetapi juga reinterpretator aktif yang mampu memutarbalikkan makna, membongkar dogma, dan menciptakan humor dari segala hal bahkan dari wajah fiktif seorang pemimpin sekte.
Kalau kamu ingin artikel seperti ini untuk topik lainnya, tinggal bilang aja ya. Mau diseriusin atau dibikin satir pun bisa, tinggal pilih gaya tulisannya.