Menariknya, ketidakjelasan asal usul ini justru membuat konten tersebut semakin menarik dan misterius. Hal ini memperkuat anggapan bahwa anonimitas dan ketidakterdugaan adalah bahan bakar utama dalam persebaran meme modern.
Fenomena viral “sagu keju” bukan hanya tentang cerita lucu, tapi juga menjadi cerminan evolusi budaya digital di Indonesia.
Dari teks singkat yang absurd hingga visualisasi ala TikTok, konten ini memperlihatkan bagaimana netizen Indonesia mampu menciptakan narasi budaya baru dari hal-hal yang tampaknya tidak penting.
Sagu keju, yang dulunya hanya hidangan khas Lebaran, kini telah menjelma menjadi simbol humor tidak relevan yang justru sangat relevan bagi generasi digital masa kini.