Tidak semua penagihan dari debt collector sah secara hukum. Beberapa tindakan yang sering dilakukan oleh DC ilegal diantaranya seperti mengancam hingga melaporkan kepada pihak berwenang.
Jika Anda mengalami hal-hal seperti ini, segera kumpulkan bukti dan laporkan ke OJK atau Satgas Waspada Investasi (SWI).
Ingat, penyebaran data pribadi tanpa izin adalah pelanggaran hukum yang bisa dilaporkan ke pihak berwenang.
3. Jangan Terjebak dalam Rasa Takut
Banyak orang yang stres berlebihan karena ancaman dari debt collector. Padahal, banyak ancaman yang mereka lakukan hanyalah gertakan untuk membuat nasabah takut.
Hindari mempercayai semua perkataan mereka, terutama jika menyangkut laporan ke polisi atau ancaman penyebaran data. Pastikan untuk tetap tenang dan tidak panik.
4. Alihkan Fokus ke Solusi Finansial
Daripada terus-menerus merasa cemas dengan ancaman DC, lebih baik alihkan energi untuk mencari solusi finansial yang lebih baik.
Dengan cara ini, Anda bisa mulai menyusun rencana pembayaran tanpa harus terburu-buru atau mengambil pinjaman baru yang justru semakin memperburuk situasi.
5. Hindari Pinjaman Baru untuk Melunasi Pinjaman Lama
Salah satu kesalahan terbesar yang sering dilakukan oleh korban pinjol adalah mengambil pinjaman baru untuk menutup pinjaman lama.
Jika sudah tidak mampu membayar, lebih baik fokus pada negosiasi atau mencari opsi pelunasan yang lebih ringan, daripada terus-menerus gali lubang tutup lubang.
6. Yakinkan Diri Bahwa Semua Akan Baik-Baik Saja
Mental yang kuat adalah kunci utama dalam menghadapi permasalahan pinjol. Jangan biarkan tekanan mental membuat Anda merasa semakin terpojok.
Selalu yakinkan diri bahwa masalah ini bisa diatasi dengan perlahan dan tetap berusaha mendapatkan penghasilan tambahan.
Baca Juga: Tidak Pernah Pakai Pinjol, Tiba-tiba Ada Penagihan Lewat Pesan WhatsApp? Begini Cara Mengatasinya
.jpg)
