POSKOTA.CO.ID — Sepak bola tidak hanya menyajikan keindahan permainan, tetapi juga berbagai insiden yang membekas dalam sejarah. Dari keputusan wasit yang kontroversial hingga insiden di luar lapangan, semuanya menjadi bagian dari drama olahraga ini.
Salah satu insiden paling terkenal adalah "Tangan Tuhan" Diego Maradona di Piala Dunia 1986. Gol yang dicetak menggunakan tangan ini tetap menjadi perdebatan, meski Maradona kemudian mencetak salah satu gol terbaik sepanjang masa di laga yang sama.
Di final Piala Dunia 2006, Zinedine Zidane mengejutkan dunia dengan menanduk Marco Materazzi. Insiden ini membuat Zidane mendapat kartu merah dalam pertandingan terakhirnya sebelum pensiun.
Wasit juga kerap menjadi sorotan, seperti pada final Piala Dunia 1966 antara Inggris dan Jerman Barat. Gol Geoff Hurst yang dianggap masuk masih menjadi perdebatan, karena tidak ada teknologi garis gawang pada saat itu.
Baca Juga: Preview dan Link Live Streaming Jerman vs Italia, Cek Jadwal dan Starting Line Up di Sini!
Teknologi VAR pun lahir sebagai solusi untuk mengurangi keputusan kontroversial. Namun, penggunaannya masih sering menimbulkan perdebatan, seperti dalam laga Liga Inggris dan Liga Champions.
Insiden dalam sepak bola tidak hanya terjadi di lapangan, tetapi juga melibatkan suporter. Tragedi Hillsborough pada 1989 menjadi salah satu kejadian paling memilukan dalam sejarah, dengan 97 nyawa melayang akibat kepadatan stadion.
Kekerasan di lapangan juga kerap terjadi, seperti insiden Roy Keane yang dengan sengaja mencederai Alf-Inge Haaland. Tindakan ini menjadi salah satu momen paling brutal dalam sepak bola Inggris.
Di level klub, insiden Battle of the Bridge antara Chelsea dan Tottenham pada 2016 menjadi sorotan. Laga yang penuh ketegangan ini membuat wasit mengeluarkan 12 kartu kuning dalam satu pertandingan.
Baca Juga: Beckham Putra Terhindar dari Denda Pasca Libur, Begini Kata Pelatih Fisik Persib
Pada tahun 2001, tragedi terjadi ketika kiper Kolombia, Andrés Escobar, ditembak mati usai mencetak gol bunuh diri di Piala Dunia 1994. Insiden ini menjadi pengingat kelam bahwa sepak bola bisa berujung tragis jika fanatisme berlebihan.
