PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Satu tahun lalu, jalan penghubung ke beberapa desa dan kecamatan di Desa Cilabanbulan, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, longsor akibat digerus air hujan dengan intensitas tinggi.
Namun hingga saat ini, jalan longsor tersebut tidak ditangani oleh pemerintah. Warga sekitar berinisiatif mengurug jalan tersebut menggunakan limbah kelapa muda.
Jalan yang menghubungkan antara Desa Cilabanbulan, Kecamatan Menes, ke Desa Ciherang Jaya, Kaduronyok dan Desa Palembang di Kecamatan Cisata, longsor pada Ramadhan 2024 lalu.
Baca Juga: Gunung Sampah di TPA Sarimukti Bandung Longsor Imbas Pemadatan
Longsornya jalan tersebut dipicu oleh curah hujan cukup tinggi. Dampak dari kejadian tersebut, warga empat desa di dua kecamatan itu sempat terisolir, karena hampir sepanjang 30 meter lebih badan jalan tersebut putus total.
Salah seorang warga sekitar, Hotib mengungkapkan, jalan longsor setahun lalu sampai saat ini belum ditangani oleh pemerintah. Alhasil warga berinisiatif untuk mengurug jalan dengan limbah kelapa muda.
"Iya, sedikit demi sedikit jalan longsor diurug dengan limbah kelapa muda, hingga sekarang ini sudah muali penuh," katanya.
Baca Juga: BPBD Jabar Gerak Cepat Tangani Longsor di Kabupaten Sukabumi, Satu Korban Meninggal Ditemukan
Ia mengatakan limbah kelapa muda yang dijadikan urukan di lokasi jalan longsor tersebut berasal dari luar daerah, seperti Tangerang dan Jakarta. Karena setiap sopir angkutan barang hendak mengirim kelapa muda ke Jakarta atau Tangerang, kemudian pulangnya membawa limbah kelapa.
"Jadi tidak sekaligus nguruknya, tapi setiap sopir angkutan barang mengirim kelapa muda ke kota, dan pulangnya membawa limbahnya lalu dibuang ke jalan longsor ini," katanya.
Saat ditanya apakah menguruk jalan longsor dengan limbah kelapa muda tersebut ada kekuatan dalam menahan tanah di lokasi. Dirinya pun mengaku tidak begitu hapal soal kuat dan tidaknya, namun yang jelas sekarang kondisi longsor tidak terlalu curam lagi, karena sudah hampir semua tertutup limbah kelapa muda.