Mengulik Budaya Lebaran di Indonesia, Tradisi yang Tak Lekang oleh Waktu

Selasa 01 Apr 2025, 21:24 WIB
Suasana ramai di pusat perbelanjaan saat berburu baju Lebaran. Antusiasme masyarakat menjelang Idul Fitri ini membuktikan tradisi berbelanja menjadi bagian dari persiapan merayakan hari kemenangan. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

Suasana ramai di pusat perbelanjaan saat berburu baju Lebaran. Antusiasme masyarakat menjelang Idul Fitri ini membuktikan tradisi berbelanja menjadi bagian dari persiapan merayakan hari kemenangan. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

POSKOTA.CO.ID - Lebaran bukan sekadar hari raya biasa. Setiap tahunnya, jutaan umat Islam di Indonesia menantikan momen ini dengan penuh suka cita.

Dari suasana takbiran yang menggema di berbagai penjuru kota hingga tradisi mudik yang selalu menjadi fenomena khas, Lebaran telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat.

Namun, tahukah Anda bagaimana Lebaran berkembang di Indonesia? Apa yang membuatnya begitu istimewa? Mari kita telusuri sejarah dan tradisinya dari masa ke masa.

Awal Mula Lebaran di Nusantara

Suasana ramai di Pasar Jatinegara saat warga berburu kue kering untuk persiapan Lebaran. Beragam pilihan camilan khas Idul Fitri menarik minat pembeli yang antusias mencari sajian terbaik untuk keluarga. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

Melansir informasi yang disampaikan kanal YouTube Frog2Crowlr Production, sejarah Lebaran di Indonesia tak bisa dipisahkan dari masuknya Islam ke Nusantara.

Sejak abad ke-7 hingga abad ke-13, para pedagang dari Arab, Persia, dan Gujarat membawa ajaran Islam melalui jalur perdagangan.

Islam pun menyebar luas, terutama di wilayah pesisir Sumatera, Jawa, dan Maluku.

Ketika kerajaan-kerajaan Islam seperti Samudra Pasai, Demak, dan Mataram Islam mulai berdiri, perayaan Idul Fitri semakin dikenal luas oleh masyarakat.

Pada awalnya, perayaan Lebaran berlangsung sederhana, hanya dengan melaksanakan salat Id dan bersilaturahmi.

Namun, seiring berjalannya waktu, unsur budaya lokal mulai berpadu dengan perayaan ini.

Salah satu yang paling terkenal adalah tradisi Grebeg Syawal di Kesultanan Demak, yang diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga.

Tradisi ini berupa pembagian makanan kepada rakyat sebagai simbol kebersamaan dan berbagi rezeki setelah sebulan penuh berpuasa.

Perkembangan Tradisi Lebaran

Suasana khusyuk jamaah yang sedang melaksanakan salat di dalam Masjid Langgar Tinggi. Masjid bersejarah ini tetap menjadi tempat ibadah yang ramai dikunjungi oleh masyarakat sekitar. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

Berita Terkait

News Update