POSKOTA.CO.ID — Sepak bola terus mengalami perubahan dari segi strategi dan taktik sejak pertama kali dimainkan. Perkembangan ini dipengaruhi oleh aturan permainan, fisik pemain, serta filosofi yang berkembang di berbagai era.
Formasi Awal: 1-2-7 dan WM
Pada akhir abad ke-19, formasi 1-2-7 digunakan dengan menempatkan satu bek, dua gelandang, dan tujuh penyerang. Fokus utama pada masa itu adalah menyerang tanpa banyak memperhatikan pertahanan.
Pada 1920-an, Herbert Chapman memperkenalkan formasi WM (3-2-2-3) yang lebih seimbang antara serangan dan pertahanan. Taktik ini memberi peran lebih besar kepada gelandang untuk mengatur permainan.
Catenaccio: Pertahanan Kokoh Italia
Pada 1950-an, Italia memperkenalkan taktik catenaccio yang berfokus pada pertahanan rapat dan serangan balik cepat. Libero, atau bek bebas, menjadi kunci dalam sistem ini untuk menutup celah di lini belakang.
Baca Juga: Persib 'Lepas' Gervane Kastaneer Pergi ke Turki
Strategi ini membuat tim Italia sulit ditembus dan efektif dalam kompetisi besar. Meski dikritik karena cenderung defensif, catenaccio tetap menjadi bagian penting dalam sejarah taktik sepak bola.
Total Football: Fleksibilitas Posisi
Pada 1970-an, Belanda di bawah Rinus Michels dan Johan Cruyff memperkenalkan "Total Football." Sistem ini memungkinkan pemain bertukar posisi secara dinamis, menciptakan permainan yang sulit diprediksi.
Total Football menuntut teknik tinggi dan kecerdasan taktik yang luar biasa dari setiap pemain. Filosofi ini kemudian memengaruhi banyak tim di era modern.
Tiki-Taka: Penguasaan Bola Maksimal
Pada akhir 2000-an, FC Barcelona dan tim nasional Spanyol mempopulerkan tiki-taka. Strategi ini menekankan penguasaan bola melalui umpan pendek cepat dan pergerakan tanpa bola.
Tiki-taka membawa Spanyol meraih dominasi di kancah internasional, termasuk kemenangan di Piala Dunia 2010. Namun, sistem ini mulai kehilangan efektivitas ketika lawan mulai mencari cara untuk mengatasinya.