POSKOTA.CO.ID — Cedera dalam sepak bola adalah risiko yang tidak bisa dihindari, mengingat intensitas permainan yang tinggi. Beberapa cedera paling umum meliputi cedera hamstring, lutut, pergelangan kaki, dan kepala.
Cedera hamstring sering terjadi akibat gerakan sprint yang berulang atau peregangan otot yang berlebihan. Pemanasan yang baik dan latihan penguatan otot paha dapat membantu mencegah cedera ini.
Ligamen lutut, terutama ACL dan meniskus, sering mengalami cedera akibat gerakan tiba-tiba atau benturan keras. Latihan keseimbangan dan penguatan otot kaki sangat penting untuk menjaga stabilitas lutut.
Pergelangan kaki terkilir juga sering dialami pemain karena salah mendarat atau mendapat tekel dari lawan. Menggunakan sepatu yang sesuai dan rutin melakukan latihan stabilitas pergelangan kaki bisa mengurangi risiko cedera ini.
Baca Juga: Jelang Timnas Indonesia vs Australia, Jay Idzes: Saya Tidak Tertekan
Cedera kepala, termasuk gegar otak, dapat terjadi akibat benturan saat duel udara atau tabrakan. Menyundul bola dengan teknik yang benar dan waspada terhadap kontak fisik dapat mengurangi risiko cedera kepala.
Menurut penelitian di ResearchGate, pemanasan yang efektif dapat meningkatkan suhu otot dan mengurangi risiko cedera. "Pemanasan sebelum latihan atau pertandingan sangat penting untuk mempersiapkan otot dan sendi menghadapi aktivitas intens," ujar seorang ahli fisioterapi olahraga.
Selain pemanasan, pendinginan setelah pertandingan juga berperan penting dalam pencegahan cedera. Pendinginan membantu menormalkan kembali fungsi tubuh dan mengurangi ketegangan otot setelah aktivitas fisik yang berat.
Penggunaan alat pelindung seperti pelindung tulang kering dapat mengurangi risiko cedera akibat benturan. Pemain harus memastikan alat pelindung yang digunakan sesuai standar dan nyaman dipakai.
Baca Juga: Sambut F1 GP China 2025! Simak Informasi, Jadwal, dan Cara Nonton Live Streamingnya Berikut
Latihan penguatan otot secara rutin dapat meningkatkan stabilitas dan fleksibilitas tubuh. Dengan otot yang kuat, risiko cedera akibat gerakan tiba-tiba atau kontak fisik bisa diminimalkan.