Di Indonesia, tradisi melaksanakan salat Id di lapangan diperkenalkan oleh Muhammadiyah pada tahun 1926. K.H. Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, mendorong pelaksanaan salat di lapangan berdasarkan sunnah Rasulullah SAW.
Meskipun awalnya dianggap tidak lazim, tradisi ini kemudian diterima dan menjadi bagian dari budaya perayaan Idulfitri di Indonesia.
Baca Juga: 8 Makanan Khas Lebaran yang Selalu Dinanti, Sajian Wajib di Meja Makan
Hikmah di Balik Salat Id di Lapangan
Melaksanakan salat Id di lapangan memiliki beberapa hikmah, antara lain:
- Menunjukkan Syiar Islam: Salat di ruang terbuka memberikan pesan syiar yang lebih kuat, menunjukkan kemeriahan dan kebersamaan umat Islam dalam merayakan hari raya.
- Mempererat Ukhuwah Islamiyah: Berkumpulnya umat Islam dari berbagai kalangan di satu tempat mempererat tali persaudaraan dan meningkatkan rasa solidaritas.
- Menampung Lebih Banyak Jamaah: Lapangan terbuka memungkinkan lebih banyak jamaah untuk ikut serta dalam salat Id, mengatasi keterbatasan kapasitas masjid.
Pelaksanaan salat Idulfitri di lapangan merupakan tradisi yang berakar dari sunnah Rasulullah SAW dan memiliki banyak hikmah bagi umat Islam.
Meskipun demikian, fleksibilitas dalam pelaksanaannya tetap dijaga, dengan mempertimbangkan kondisi dan kebutuhan jamaah.
Yang terpenting adalah menjaga kekhusyukan dan kebersamaan dalam merayakan hari kemenangan ini.