POSKOTA.CO.ID - Setiap perayaan Idulfitri, umat Islam di seluruh dunia berbondong-bondong menuju lapangan terbuka untuk melaksanakan salat Id secara berjamaah.
Tradisi ini telah berlangsung sejak zaman Rasulullah SAW dan terus dilestarikan hingga kini.
Namun, pernahkah Anda bertanya, mengapa salat Idulfitri lebih sering dilakukan di lapangan daripada di masjid?
Baca Juga: Apa Itu Cedera ACL? Mimpi Buruk Paling Kelam Para Pesepak Bola
Meneladani Sunnah Rasulullah SAW
Rasulullah SAW selalu melaksanakan salat Id di tanah lapang. Hal ini didasarkan pada hadis yang diriwayatkan oleh Abu Sa'id Al-Khudri RA:
"Rasulullah SAW biasa keluar menuju musala (tanah lapang) pada hari Idulfitri dan Iduladha. Hal pertama yang beliau lakukan adalah salat.
Kemudian beliau berpaling menghadap manusia yang sedang duduk di shaf-shaf mereka. Lantas beliau memberi nasihat, wasiat, dan perintah." (HR Bukhari)
Pelaksanaan salat di lapangan memungkinkan lebih banyak jamaah untuk berkumpul dan merayakan hari kemenangan bersama-sama, mencerminkan semangat kebersamaan dan persatuan umat Islam.
Fleksibilitas dalam Pelaksanaan Salat Id
Meskipun sunnahnya dilaksanakan di lapangan, salat Id di masjid tetap diperbolehkan, terutama jika terdapat alasan tertentu seperti cuaca buruk atau keterbatasan tempat.
Imam As-Syafi'i berpendapat bahwa jika masjid mampu menampung seluruh jamaah, maka salat di masjid lebih utama.
Namun, jika tidak, maka dianjurkan untuk melaksanakannya di lapangan. Hal ini menunjukkan fleksibilitas dalam pelaksanaan ibadah sesuai dengan kondisi dan kebutuhan umat.