Buka File Explorer > klik kanan Local Disk (C:) > pilih Properties > Disk Cleanup. Centang opsi Temporary Files, Downloaded Program Files, atau Recycle Bin untuk menghapus file tidak penting.
Jika perlu, pindahkan data besar (seperti video atau foto) ke drive eksternal.
Gunakan Windows Update Troubleshooter
- Buka Settings (Windows + I) > Update & Security > Troubleshoot.
- Pilih Windows Update > klik Run the Troubleshooter.
- Ikuti instruksi yang muncul untuk memperbaiki error secara otomatis.
Nonaktifkan Antivirus Sementara
Buka aplikasi antivirus yang terinstall (misalnya Avast, Norton, atau McAfee), cari opsi seperti Disable Shield atau Turn Off Protection, dan matikan sementara. Setelah update selesai, jangan lupa mengaktifkannya kembali.
Perbarui Driver Sistem
Driver yang usang bisa menyebabkan konflik dengan proses update. Buka Device Manager (klik kanan menu Start), cari driver dengan tanda segitiga kuning (!), lalu klik kanan > Update Driver.
Baca Juga: Cara Mudah Aktifkan DNS di Google Chrome Lewat Laptop atau Komputer
Tips Mencegah Gagal Update Terulang
- Selalu sisakan ruang kosong minimal 15–20 GB di Drive C untuk kebutuhan update mendadak.
- Jangan menunda update Windows terlalu lama, karena versi yang terlalu usang rentan error saat diupdate.
- Hindari mengunduh update melalui jaringan publik yang lambat atau tidak aman.
- Selalu backup data penting ke cloud atau eksternal drive sebelum menjalankan update besar.
Jika semua solusi di atas masih belum berhasil, kemungkinan ada kerusakan sistem yang lebih serius.
Anda bisa mencoba melakukan System Restore ke titik pemulihan sebelumnya atau instal ulang Windows.
Untuk menghindari risiko kehilangan data, konsultasikan dengan teknisi profesional jika diperlukan.
Dengan langkah-langkah ini, proses update Windows di laptop Anda diharapkan bisa berjalan lancar!