POSKOTA.CO.ID - Masyarakat Minangkabau dikenal dengan kekayaan budaya dan kulinernya.
Salah satu tradisi unik yang masih bertahan hingga kini adalah Malamang atau Melemang, yaitu proses membuat dan menikmati lemang, hidangan khas dari beras ketan yang dimasak dalam bambu atau daun pisang.
Tradisi ini tidak hanya sekadar aktivitas memasak, tetapi juga menjadi simbol kebersamaan dan warisan leluhur yang terus dijaga.
Baca Juga: Jaga Tradisi Indramayu, Warga di Sobang Pandeglang Gelar Ritual Mapag Sri
Apa Itu Lemang?
Lemang adalah makanan tradisional yang terbuat dari beras ketan, santan, dan garam.
Adonan ini dimasukkan ke dalam bambu yang dilapisi daun pisang, lalu dipanggang di atas api terbuka selama beberapa jam.
Proses pemanggangan inilah yang memberikan cita rasa khas pada lemang: gurih, sedikit manis, dan bertekstur kenyal.
Lemang biasanya disajikan dengan serundeng, rendang, atau lauk khas Minangkabau lainnya.
Proses Pembuatan Lemang yang Unik
Membuat lemang membutuhkan keterampilan dan kesabaran. Pertama, beras ketan direndam semalaman agar teksturnya lebih pulen.
Daun pisang dibersihkan dan dililitkan ke dalam bambu yang telah dipotong. Campuran beras ketan, santan, dan garam dimasukkan ke dalam bambu, lalu dipanggang di atas bara api sambil diputar perlahan agar matang merata.
Proses ini memakan waktu 2-4 jam, tergantung ukuran bambu. Hasil akhirnya adalah lemang yang berwarna kecokelatan dengan aroma daun pisang yang khas.