Lansia yang berusia 70 tahun atau lebih berhak menerima bantuan PKH sebesar Rp600.000 per tahap, dengan total bantuan mencapai Rp2.400.000 per tahun. Bantuan ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas hidup para lansia, terutama dalam menghadapi tantangan ekonomi yang sering dialami pada usia senja.
Informasi Pencairan Bansos PKH Tahap 1 2025

Mengutip dari akun Youtube Sukron Channel, saldo dana Rp1.125.000 cair ke Rekening BRI merupakan bansos PKH tahap 1 2025.
Tentunya saldo tersebut diberikan kepada dua kategori KPM siswa SMP dan anak usia dini yang ada dalam satu keluarga.
Pasalnya, KPM kategori anak usia dini menerima bansos PKH tahap 1 senilai Rp750.000.
Sedangkan KPM kategori siswa SMP mendapat bansos PKH tahap 1 senilai Rp375.000.
Jika ditotalkan, saldo dana Rp1.125.000 merupakan bansos PKH tahap 1 2025 yang diberikan kepada KPM kategori anak usia dini dan siswa SMP dalam satu keluarga.
Bagi penerima yang sudah mendapat dana bansos PKH melalui ATM BRI silakan cairkan sebelum hangus.
Cara Cairkan Bansos PKH Tahap 1 2025 via ATM BRI
Berikut cara cairkan bansos PKH tahap 1 2025 via ATM BRI:
- Mengunjungi lokasi mesin ATM BRI terdekat.
- Memasukkan kartu ATM, kemudian pilih bahasa Indonesia sebagai bahasa transaksi.
- Masukan 6 digit PIN ATM.
- Memilih menu “Tarik Tunai” atau menu “Transaksi Lainnya”.
- Memilih nominal tarik tunai yang dibutuhkan.
- Nasabah juga dapat memilih nominal tarik tunai lainnya selain yang tertera di layar mesin ATM dengan memilih menu “Transaksi Lainnya” lalu menuliskan jumlah nominal yang nasabah inginkan sesuai kelipatan uang yang berlaku di mesin tersebut.
- Memilih jenis sumber rekening untuk tarik tunai yakni “Tabungan” atau “Giro”.
- Menunggu kartu debit ATM keluar dari mesin ATM.
- Menunggu uang tunai sesuai yang nasabah inginkan keluar dari mesin ATM.
Sekian informasi terkait pencairan saldo Rp1.125.000 dari subsidi bansos PKH tahap 1 2025 melalui ATM BRI milik NIK e-KTP kamu.
Disclaimer: Hanya NIK e-KTP yang masuk di DTKS bisa menerima bansos PKH tahap 1 2025, melainkan bukan seluruh pembaca Poskota.