POSKOTA.CO.ID - Kabar mengejutkan datang dari juara dunia Formula One (F1) empat kali, Max Verstappen yang digosipkan bakal meninggalkan Red Bull Racing sebelum kontraknya berakhir.
Mantan kepala tim F1, Haas Guenther Steiner mengatakan, Max Verstappen sedang mempertimbangkan dampak perubahan aturan pada F1 2026 sebelum memutuskan masa depannya dengan Red Bull.
Verstappen dikontrak Red Bull hingga akhir musim 2028, tetapi tim tersebut telah mengakui bahwa ada beberapa klausul dalam kontraknya yang memungkinkan pembalap Belanda itu meminta pelepasan lebih awal.
Tahun lalu, sempat muncul rumor tentang perpecahan saat kasus yang melibatkan bos tim Red Bull Racing, Christian Horner atas dugaan pelecehan telah menjerumuskan Red Bull ke konflik internal.
Baca Juga: Pemain Timnas Indonesia Ragnar Oratmangoen Beberkan Kisahnya Memilih Menjadi mualaf
Tetapi Max Verstappen menegaskan kembali komitmennya kepada tim setelah Horner dibebaskan dari segala tuduhan.
Kali ini, keraguan atas masa depan Max Verstappen di Red Bull muncul lagi setelah awal kurang baik di F1 2025, dengan mobil RB21 yang terbukti lambat dan sulit dikendarai.
Meski Verstappen mampu mengatasi kelemahan RB20 tahun lalu dan meraih gelar keempat, mengulangi prestasi itu pada musim ini melawan McLaren yang lebih kuat dinilai sulit.
Red Bull bahkan dikabarkan terpaksa mengadakan pertemuan darurat di Shanghai untuk meyakinkan Verstappen bahwa tim tersebut sudah berupaya memperbaiki mobil F1 2025 yang bermasalah.
Namun, Steiner menilai pembalap berusia 27 tahun itu akan mengambil sikap 'wait and see', karena meninggalkan Red Bull di akhir musim ini akan menjadi pertaruhan yang terlalu besar mengingat adanya perombakan aturan tahun 2026.
"Saya rasa dia ingin melihat (musim) 26 karena jika dia mengambil keputusan pada 25," kata Steiner kepada The Red Flag Podcast seperti dikutip dari Crash.
