2. Berhias dan Pakai Pakaian Terbaik
Berhias dan berpenampilan baik dilakukan untuk menampakan kebahagiaan di hari kemenangan. Anda bisa membersihkan badan, memotong kuku, memakai wewangian dan pakaian terbaik.
Dari keterangan ini dapat dipahami bahwa tradisi membeli baju baru saat lebaran menemukan dasar yang kuat dalam konteks agama, yakni dalam menebarkan syiar kebahagiaan di hari raya Idul Fitri.
Khusus bagi perempuan, anjuran berhias tetap harus memperhatikan batas-batas syariat, seperti tidak membuka aurat, tidak mempertontonkan penampilan yang memikat laki-laki bukan mahram, dan sebagainya.
3. Makan Sebelum Salat Id
Salah satu hari yang diharamkan berpuasa adalah hari raya Idul Fitri. Sebelum Salat Id, Rasulullah Saw biasa memakan kurma dengan jumlah yang ganjil; tiga, lima, atau tujuh.
Dalam sebuah hadist disebutkan: "Pada waktu Idul Fitri Rasulullah saw. tidak berangkat ke tempat shalat sebelum memakan beberapa buah kurma dengan jumlah yang ganjil.” (HR. Ahmad dan Bukhari)
4. Salat Idul Fitri
Rasulullah Saw menunaikan salat Idul Fitri bersama keluarga dan sahabat-sahabatnya. Beliau memilih rute jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang dari tempat dilangsungkannya salat.
Beliau juga mengakhirkan pelaksanaan salat Idul Fitri, biasanya pada saat matahari sudah setinggi tombak atau sekitar dua meter. Maksudnya agar ada waktu yang cukup untuk menunaikan Zakat Fitrah.
5. Mengunjungi Rumah Sahabat
Tradisi silaturahim dengan saling mengunjungi saat hari raya Idul Fitri sebenarnya sudah ada sejak zaman Rasulullah Saw. Beliau suka mengunjungi rumah para sahabatnya, begitu pun sebaliknya.
Pada kesempatan itu, Rasulullah dan sahabatnya saling mendoakan kebaikan satu sama lain. Sama seperti yang dilakukan umat Islam saat ini.
Baca Juga: TPU Tanah Kusir Lengang dari Aktivitas Peziarah saat Idul Fitri 1442 H