3 Alasan Muhammadiyah Gunakan Metode Hisab untuk Tentukan Awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah

Sabtu 29 Mar 2025, 09:36 WIB
Ilustrasi. 3 alasan Muhammadiyah menggunakan metode hisab untuk tentukan  awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah. (Sumber: Freepik)

Ilustrasi. 3 alasan Muhammadiyah menggunakan metode hisab untuk tentukan awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah. (Sumber: Freepik)

Muhammadiyah mengikuti pendekatan yang lebih mengutamakan hisab dalam penentuan bulan.

2. Aspek Kemudahan dalam Beragama

Kemudahan yang Diberikan Islam

Islam mengajarkan prinsip kemudahan dalam menjalankan ibadah, sebagaimana tercantum dalam Al Quran dan hadis. Dalam hal ini, Muhammadiyah memandang hisab sebagai metode yang memberikan kemudahan, bukan sekadar pragmatisme.

Dalam konteks kehidupan sehari-hari, kadang-kadang untuk menghindari kesulitan dan kemudaratan, umat Islam diharuskan melaksanakan ibadah secara mandiri atau di rumah, termasuk dalam ibadah yang berkaitan dengan penentuan awal bulan.

Prinsip Wujudul Hilal

Muhammadiyah mengikuti prinsip wujudul hilal, yang menekankan pada keberadaan hilal atau bulan baru pada posisi 0 derajat.

Dengan menggunakan prinsip ini, Muhammadiyah tidak menentukan waktu berdasarkan apakah hilal tampak atau tidak secara kasat mata, melainkan berdasarkan perhitungan posisi hilal yang ada.

3. Konsep Wujudul Hilal dalam Hisab

Keberadaan Hilal

Konsep wujudul hilal mengacu pada posisi hilal yang harus sudah berada pada posisi 0 derajat, tanpa mengindahkan apakah hilal tersebut terlihat oleh mata manusia atau tidak.

Muhammadiyah menekankan bahwa hilal bisa tampak atau tidak tergantung pada kondisi cuaca, penghalang pandangan, atau bahkan teknologi pengamatan. Oleh karena itu, meskipun hilal tidak tampak secara langsung, itu bukan berarti hilal tidak ada.

Keandalan Teknologi

Muhammadiyah memanfaatkan teknologi dalam perhitungan hilal, yang membuat metode ini lebih praktis dan efisien.

Dengan perhitungan hisab, meskipun hilal tidak tampak dengan mata telanjang, kita dapat mengetahui dengan pasti bahwa hilal tersebut sudah ada, bahkan jika tidak terlihat.

Muhammadiyah memilih untuk menggunakan hisab hakiki dalam penentuan awal bulan Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah karena metode ini memiliki dasar yang kuat dari Al Quran dan hadist, memberikan kemudahan dalam pelaksanaan ibadah, serta mengutamakan prinsip wujudul hilal.

Meskipun ada perbedaan dengan metode rukyat yang mengandalkan pengamatan langsung, Muhammadiyah berpegang pada keyakinan bahwa hisab adalah cara yang lebih tepat dan praktis dalam menentukan waktu-waktu penting dalam Islam.

Berita Terkait

News Update