Nasi kebuli, dengan potongan daging kambing yang gurih, ayam berbumbu khas, serta acar segar, menjadi sajian utama yang dinikmati bersama. Budaya Arab terasa begitu kental, terutama dalam kuliner yang dihidangkan saat berbuka puasa.
Setelah perut kenyang, warga kembali bersiap melaksanakan salat Isya dan Tarawih berjamaah, melengkapi malam penuh keberkahan ini.
Di tengah gempuran modernisasi dan perubahan gaya hidup, tradisi ini tetap bertahan. Kampung Arab Pekojan terus menjaga warisan leluhurnya, memastikan bahwa malam 27 Ramadan selalu menjadi momen penuh makna bagi mereka.
Ramadan di Pekojan bukan hanya soal ibadah, tetapi juga soal menjaga tradisi dan kebersamaan, mengikat hati dalam satu ikatan yang tak lekang oleh waktu.