POSKOTA.CO.ID - Kementerian Agama (Kemenag) RI akan menggelar sidang isbat penentuan 1 Syawal 1446 H atau lebaran Idul Fitri 2025 besok, Sabtu, 29 Maret 2025.
Direktur Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kemenag, Abu Rokhmad mengatakan, sama seperti tahun-tahun sebelumnya, pelaksanaan sidang isbat untuk menetapkan 1 Syawal selalu digelar pada hari ke-29 Ramadhan.
"Kami akan menggelar sidang isbat awal Syawal, pada 29 Maret 2025. Sebagaimana biasanya, sidang isbat selalu digelar pada tanggal 29 Syakban untuk menetapkan awal Ramadan, 29 Ramadan untuk menetapkan awal Syawal, dan 29 Zulkaidah untuk menetapkan awal Zulhijjah," jelas Abu Rokhmad di Jakarta, seperti dikutip dari laman resmi Kementerian Agama.
Sidang isbat akan berlangsung di kantor pusat Kemenag di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Masyarakat dapat menyaksikan siaran langsung rangkaian sidang isbat, termasuk pemantauan hilal melalui live streaming di saluran YouTube Kementerian Agama Pusat.
Metode Penentuan Awal Lebaran

Abu Rokhmad menjelaskan jika ada dua metode yang digunakan sebagai dasar penentuan lebaran, yakni hisab dan rukyat.
Kedua metode ini sejalan dengan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No 2 Tahun 2024 tentang Penetapan Awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah.
Hisab adalah ilmu astronomi yang digunakan untuk menentukan ada tidaknya wujud hilal atau posisi hilal sebagai tanda awal bulan dalam kalender Hijriah.
Sedangkan rukyat adalah mengobservasi hilal atau bulan baru di ufuk untuk memastikan hasil hisab yang dilakukan dengan mata telanjang, maupun alat bantu seperti teropong.
"Data-data astronomi ini kemudian kita verifikasi melalui mekanisme rukyat," ujar Abu Rokhmad.
"Apa yang telah dihitung secara astronomi, kita konfirmasi di lapangan melalui rukyat," sambungnya.
Titik Pemantauan Hilal
Lebih lanjut, Abu Rokhmad mengungkapkan jika ada 33 lokasi di seluruh Indonesia yang dijadikan sebagai titik pemantauan hilal, kecuali Bali yang sedang merayakan Hari Suci Nyepi.