Gempa Bumi 7,7 Skala Richter Guncang Myanmar, PM Thailand Peringatkan Gempa Susulan

Jumat 28 Mar 2025, 16:37 WIB
Banyak bangunan dilaporkan hancur akibat gempa Myanmar berkekuatan 7,7 skala Richter. (Sumber: X/@HamdiCelikbas)

Banyak bangunan dilaporkan hancur akibat gempa Myanmar berkekuatan 7,7 skala Richter. (Sumber: X/@HamdiCelikbas)

Pihaknya memperingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi gempa susulan setelah gempa bumi hari ini, dengan kemungkinan terulang dalam waktu 24 jam.

PM Thailand telah memerintahkan tanggapan terkoordinasi di semua kementerian pemerintah untuk mengatasi situasi yang berkembang.

Kementerian Ekonomi Digital dan Masyarakat telah diinstruksikan untuk menyebarkan peringatan SMS yang memberikan panduan keselamatan penting.

Baca Juga: Pagi Ini, Gempa Bumi Guncang Wilayah Keerom Papua dengan Kekuatan Magnitudo 3,9

Bersamaan dengan itu, pengumuman layanan publik disiarkan di semua platform media. Pasukan keamanan juga telah dikerahkan untuk memastikan keselamatan publik.

Sementara Kementerian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup sedang menilai aktivitas seismik dan memperkirakan potensi gempa susulan di masa mendatang.

Tak hanya itu, para ahli telah mengisyaratkan bahwa gempa susulan umum terjadi segera setelah gempa bumi, biasanya dalam dua jam pertama.

Meskipun gempa susulan biasanya tidak terlalu kuat, namun data statistik menunjukkan risiko gempa bumi besar lebih lanjut dalam 24 jam ke depan.

Baca Juga: Gempa Bumi Vanuatu Capai Magnitudo 7,5, Apakah Sampai ke Indonesia? Ini Penjelasan BMKG

Menurutnya, Kementerian Transportasi juga memantau semua infrastruktur perjalanan. Bandara Suvarnabhumi sempat menangguhkan operasi penerbangan selama 20 menit tapi kembali dilanjutkan.

Kementerian Kesehatan Masyarakat juga telah menempatkan fasilitas medis dan layanan darurat dalam keadaan siaga, siap untuk menanggapi setiap potensi korban.

Masyarakat juga akan tetap mendapat informasi melalui pembaruan 24 jam di NBT (Layanan Penyiaran Nasional Thailand).

Berita Terkait

News Update