Namun, setelah pertemuan berlangsung, para pelaku merasa tidak puas dengan respons yang diberikan, sehingga terjadi ketegangan yang berujung pada aksi kekerasan terhadap KO.
"Awalnya hanya cekcok, namun situasi memanas hingga akhirnya korban dianiaya dengan senjata tajam di depan gerbang sekolah," terang Baktiar.
Kini, pihak kepolisian masih mendalami kasus ini lebih lanjut, sementara kedua pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum.