POSKOTA.CO.ID – Hingga saat ini, mayoritas kecelakaan saat mudik terjadi akibat pengemudi yang kelelahan namun tidak beristirahat secara teratur.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menegaskan bahwa kecelakaan lalu lintas menjadi salah satu ancaman kesehatan paling serius selama musim mudik lebaran .
Oleh karena itu, dirinya mengajak setiap pengemudi untuk beristirahat setiap lima jam perjalanan, agar perjalanan semakin aman dan nyaman.
"Penyakit yang paling mengancam jiwa di masa mudik namanya penyakit kecelakaan, ya. Jadi kalau dari sisi kesehatan, yang paling banyak menyebabkan kematian adalah kecelakaan," ujarnya melansir laman Kemenkes RI, Kamis, 27 Maret 2025.
Baca Juga: Kemenkes RI Akui Virus HMPV Sudah Masuk Indonesia, Ini Perbedaannya dengan Covid-19
Dia mengatakan, kesalahan tersebut bisa hindari asalkan pengemudi mengambil waktu istirahat setiap 5 jam sekali dengan waktu 15 sampai 30 menit.
“Di seluruh dunia juga begitu. Kalau tidak, supirnya nanti akan fatigue, dia lupa stretching, dia kurang waspada, lalu kecelakaan. Itu disebabkan oleh supirnya, jarang sekali karena penumpangnya," katanya.
Menkes Sebut Ada Gangguan Kesehatan Saat Mudik
Selain risiko kecelakaan, Menkes Budi juga mengungkapkan beberapa gangguan kesehatan yang sering terjadi selama perjalanan mudik, seperti influenza, hipertensi, nyeri kepala, dan nyeri otot.
Karenanya, dia mengapresiasi penyedia layanan kesehatan yang hadir di lokasi-lokasi mudik, yang menawarkan obat-obatan serta terapi pijat untuk membantu para pemudik menjaga kebugaran.
Baca Juga: Akui BPJS Belum Mampu Cover Semua Penyakit, Menkes Imbau Masyarakat Ikut Asuransi Swasta
Tak hanya itu, Menkes juga mengingatkan masyarakat agar memanfaatkan fasilitas cek kesehatan gratis yang telah disediakan oleh pemerintah dengan baik.
Dengan adanya layanan kesehatan yang optimal dan kesadaran masyarakat untuk menjaga kebugaran, Menkes berharap musim mudik tahun akan berlangsung aman, sehat, dan minim insiden.
"Jangan lupa cek kesehatan gratis. Itu hadiah dari Pak Presiden. Bisa dilakukan sebelum berangkat atau kalau kepepet, bisa dilakukan di sini juga," tandasnya.
Untuk memastikan kesehatan dan keselamatan para pemudik selama arus mudik Lebaran 2025, Kemenkes bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang telah mendirikan Pos Pelayanan Kesehatan.
Baca Juga: Kunjungi Pandeglang, Wamenkes Bilang Indonesia Peringkat Dua Dunia Kasus TBC
Beragam Fasilitas di Pos Pelayanan Kesehatan
Pos tersebut akan berada di Rest Area KM 57 Tol Jakarta-Cikampek, dan mulai beroperasi pada 25 Maret hingga 7 April 2025.
Di dalamnya para pemudik dapat mengakses berbagai layanan kesehatan tingkat pertama, termasuk layanan kegawatdaruratan dan rujukan ke fasilitas kesehatan terdekat.
Juga layanan kesehatan tradisional, serta pemeriksaan kelaikan berkendara yang salah satunya adalah tes NAPZA untuk para pengemudi.
Tak hanya itu, posko tersebut juga dilengkapi dengan beragam alat kesehatan, seperti tensimeter, oksimeter, alat bedah minor, serta rapid test untuk kolesterol dan gula darah.
Baca Juga: Menkes Sarankan Pakai Asuransi Swasta selain BPJS, Warga Sebut Negara Gagal Penuhi Hak Kesehatan
Selain itu, tersedia juga tabung oksigen dan perlengkapan kegawatdaruratan lainnya. Untuk mengoptimalkannya, sebanyak 130 tenaga kesehatan akan bertugas secara bergiliran dalam tiga shift.
Hingga 25 Maret 2025, sudah ada 198 pemudik yang memanfaatkan layanan ini, dengan mayoritas menerima penyuluhan kesehatan.
Juga adanya pemeriksaan tekanan darah, serta penanganan keluhan seperti influenza dan nyeri otot yang dialami oleh para pemudik.