Wania Haid Tetap Bisa Dapat Pahala di Malam Lailatul Qadar, Begini Caranya

Rabu 26 Mar 2025, 17:19 WIB
Muslimah yang haid tetap bisa mendapatkan pahala Lailatul Qadar. (Sumber: Unsplash/Hasan Almasi)

Muslimah yang haid tetap bisa mendapatkan pahala Lailatul Qadar. (Sumber: Unsplash/Hasan Almasi)

قَالَ جُوَيْبِرْ: قُلْتُ لِلْضَّحَاكِ: أَرَأَيْتَ الْنُّفَسَاءَ وَالْحَائِضَ وَالْمُسَافِرَ وَالْنَّائِمَ لَهُمْ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدَرِ نَصِيْبٌ؟ قَالَ: نَعَمْ كُلُّ مَنْ تَقَبَّلَ اللهُ عَمَلُهُ سَيُعْطِيْهِ نَصِيْبُهُ مِنْ لَيْلَةِ الْقَدَرِ

Artinya: Jubair berkata: “Aku pernah bertanya kepada Imam Ad-Dhahak, bagaimana pendapatmu mengenai perempuan yang sedang nifas, haid, orang yang tengah bepergian (musafir) dan orang yang tidur, apakah mereka bisa memperoleh bagian dari Lailatul Qadar?” Lantas oleh Imam Ad-Dhahak dijawab: “Ya, mereka masih bisa memperoleh bagian. Setiap orang yang diterima amalnya, maka Allah swt akan memberikan bagiannya dari Lailatul Qadar. (Ibn Rajab Al-Hanbali, Lathaiful Ma’arif, [Beirut: Dar Ibn Hazm], halaman 192)

Secara syariat, wanita yang sedang haid tidak diperbolehkan untuk melaksanakan beberapa ibadah tertentu, namun ia tetap memiliki kesempatan untuk meraih pahala di malam Lailatul Qadar.

Baca Juga: Tak Bisa I’tikaf? Begini Cara Kejar Lailatul Qadar di Mana Saja ala Ustaz Khalid Basalamah

Muslimah yang sedang berhalangan dapat menghidupkan dan mengisi malam Lailatul Qadar dengan cara yang dijelaskan oleh Syekh Nawawi Al-Bantani (W: 1316 H) berikut ini:

وَمَرَاتِبُ إِحْيَائِهَا ثَلاَثَةٌ عُلْيَا وَهِيَ إِحْيَاءُ لَيْلَتِهَا بِالْصَّلَاةِ وَوُسْطَى وَهِيَ إِحْيَاءُ مُعْظَمِهَا بِالْذِّكْرِ وَدُنْيَا وَهِيَ أَنْ يُصَلِّيَ الْعِشَاءَ فِيْ جَمَاعَةٍ وَالصُّبْحِ فِيْ جَمَاعَةٍ وَالْعَمَلِ فِيْهَا خَيْرٌ مِنَ الْعَمَلِ فِيْ أَلْفِ شَهْرٍ وَيَنَالُ الْعَامِلُ فَضْلَهَا وَإِنْ لَمْ يَطَّلِعُ عَلَيْهَا عَلَى الْمُعْتَمَدِ

Artinya: Tingkatan dalam menghidupkan Lailatul Qadar ada tiga (3). Yang tertinggi adalah menghidupkan Lailatul Qadar dengan melakukan shalat. Sedangkan, tingkatan yang sedang ialah menghidupkan Lailatul Qadar dengan dzikir. Adapun tingkatan terendah ialah dengan melaksanakan shalat Isya dan Subuh secara berjamaah. Melakukan hal tersebut pada malam Lailatul Qadar lebih baik ketimbang malam lainnya selama 1000 bulan, dan orang yang melakukannya akan mendapatkan keutamaan meski tidak menyaksikan Lailatul Qadar menurut pendapat mu’tamad, (Muhammad bin Umar Nawawi Al-Bantani, Nihayatuz Zain fi Irsyadil Mubtadiin, [Beirut: Dar Al-Fikr], juz I, halaman 198)

Pertama, wanita yang sedang haid atau nifas harus menerima dan ridha terhadap takdir Allah SWT bahwa ia sedang dalam kondisi tersebut. Dengan begitu, ia sudah mendapatkan pahala meskipun tidak melaksanakan sholat.

Kemudian, Muslimah tetap berpeluang mendapatkan keutamaan Lailatul Qadar dengan memperbanyak amalan-amalan lain, seperti:

  • Berzikir dengan membaca kalimat thayyibah seperti bismillah, ta’awudz, tasbih, takbir, tahlil
  • Memperbanyak istighfar
  • Memperbanyak membaca ayat-ayat Al-Quran tanpa menyentuhnya
  • Memperbanyak membaca shalawat Nabi SAW
  • Bangun sahur dan menyiapkan makanan sahur untuk keluarga yang berpuasa
  • Memperbanyak bersedekah
  • Melakukan diskusi keilmuan dengan orang-orang saleh
  • Memperbanyak doa
  • Membaca buku-buku agama

Demikian penjelasan mengenai wanita haid yang tetap bisa mendapatkan pahala pada malam Lailatul Qadar. Semoga bermanfaat.

Berita Terkait

News Update