Berdasarkan keterangan dari akun @humaniesproject, permintaan bantuan medis berupa mobil ambulance tersebut diterima melalui pesan direct message (DM).
Tetapi komunikasi dengan pihak yang meminta bantuan terkesan bertele-tele dan setelah ditelusuri, mereka sudah tidak berada di lokasi aksi.
Sesaat ambulance tiba, aparat sudah menunggu di lokasi dan diduga ambulance dijadikan jebakan bagi peserta aksi yang membutuhkan pertolongan medis.
Kemudian petugas ambulance diancam dan dipaksa untuk membawa korban ke Polres bukan ke rumah sakit.
“Kami mengecam keras tindakan ini dan menegaskan bahwa ambulance harus digunakan murni untuk kepentingan medis dan kemanusiaan, bukan untuk kepentingan lain yang merugikan bagi yang membutuhkan pertolongan,” keterangan dari akun X @humaniesproject.
Lalu ditegaskan bahwa bantuan tersebut telah dimanfaatkan oleh aparat untuk menangkap peserta aksi.
Baca Juga: Demo Tolak RUU TNI di Karawang Berujung Ricuh, Ambulance Diduga Dialihkan ke Polres
“Kami mendapat laporan ambulance di titik Al-Jihad, Karawang telah dimanfaatkan aparat untuk menangkap peserta aksi,” kata akun @humanies project.
Peserta aksi yang ditangkap menggunakan mobil ambulance ini sekitar tujuh orang, diantaranya lima orang mahasiswi yang membutuhkan pertolongan dan dua orang petugas medis mahasiswa. Dari kabar terbarunya, tujuh orang tersebut telah dibebaskan
“Massa aksi Karawang yang ditangkap sudah dibebaskan semuanya,” informasi terbaru dari massa aksi.