Harta merupakan sesuatu yang dicintai jiwa manusia. Jika seseorang menunaikan zakat akan menunjukkan benarnya iman muzakki (orang yang mengeluarkan zakat) yang mengharap ridha Allah SWT.
Zakat disebut juga shodaqoh, yang berasal dari kata shiddiq yang berarti benar atau jujur.
3. Menyempurnakan keimanan
Rasulullah SAW bersabda :
لا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
“Tidak sempurna iman seseorang di antara kalian sehingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri." (HR. Bukhari no. 13 dan Muslim no. 45)
Bentuk mencintai saudara sesama umat Muslim yaitu dengan meringankan kesusahannya.
Maka pemberian zakat ini merupakan tanda kesempurnaan iman karena telah membantu saudaranya.
Baca Juga: LENGKAP! Bacaan Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri hingga Keluarga, Simak Cara Bayarnya di Sini
4. Sebab masuk surga
Dengan menunaikan zakat maka jaminannya adalah masuk surga. Setiap orang tentu saja menginginkan masuk surga.
Hal tersebut sebagaimana Rasulullah SAW bersabda :
إِنَّ فِى الْجَنَّةِ غُرَفًا تُرَى ظُهُورُهَا مِنْ بُطُونِهَا وَبُطُونُهَا مِنْ ظُهُورِهَافَقَامَ أَعْرَابِىٌّ فَقَالَ لِمَنْ هِىَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ لِمَنْ أَطَابَ الْكَلاَمَ وَأَطْعَمَ الطَّعَامَ وَأَدَامَ الصِّيَامَ وَصَلَّى لِلَّهِ بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ
“Sesungguhnya di surga terdapat kamar yang luarnya dapat terlihat dari dalamnya dan dalamnya dapat terlihat dari luarnya.” Kemudian ada seorang badui berdiri lantas bertanya, “Kepada siapa (kamar tersebut) wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “Bagi orang yang berkata baik, memberi makan (di antaranya lewat zakat, pen), rajin berpuasa, shalat karena Allah di malam hari di saat manusia sedang terlelap tidur. (HR. Tirmidzi no. 1984. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).