Baca Juga: Berburu Lailatul Qadar, Ini Syarat-Syarat I'tikaf pada 10 Malam Terakhir Ramadhan
Sebagaimana dalam firman Allah SWT,
وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
"Dan apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat." (QS. Al-A’raf: 204).
4. Bersedekah
Hadis riwayat Tirmidzi menjelaskan wanita haid dapat melakukan sedekah.
عَنْ أَنَسٍ قَالَ: سُئِلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَيُّ الصَّوْمِ أَفْضَلُ بَعْدَ رَمَضَانَ؟ فَقَالَ: شَعْبَانُ لِتَعْظِيمِ رَمَضَانَ، قِيلَ: فَأَيُّ الصَّدَقَةِ أَفْضَلُ؟ قَالَ: صَدَقَةٌ فِي رَمَضَانَ.
Dari Anas, ia berkata: Rasulullah Saw ditanya “Puasa apakah yang lebih utama setelah Ramadhan? Rasulullah Saw bersabda (puasa di bulan) Sya’ban untuk mengagungkan Ramadhan, lalu sedekah apa yang paling utama? Sedekah di bulan Ramadhan” (HR. Tirmidzi).
Hikmah dari puasa adalah sebagai pengingat akan penderitaan orang-orang miskin. Maka hendaklah umat Muslim meningkatkan kualitas amalan sedekahnya di bulan ini.
Baca Juga: Wania Haid Tetap Bisa Dapat Pahala di Malam Lailatul Qadar, Begini Caranya
5. Berdzikir
Wanita haid diperbolehkan untuk berdzikir. Hal tersebut sebagaimana hadis Nabi SAW :
"Kami diperintahkan supaya menyuruh keluar para perempuan yang dipingit dalam rumah untuk keluar pada hari raya, bahkan perempuan yang sedang haid. Mereka mengucapkan takbir mengikuti takbirnya kaum laki-laki, dan berdoa mengikuti kaum laki-laki dengan mengharap barakah dan kesucian hari raya tersebut." (HR Bukhari Muslim).
Selain berdzikir, mayoritas para ulama memperbolehkan wanita haid untuk membaca wirid.