"Setelah ini kami akan menyerahkan kepada pihak APH maupun Dishub supaya cepat disikapi travel bodong itu," katanya.
Diakuinya, selama melakukan aksi sweeping, pihaknya sudah menemukan puluhan travel bodong yang melintas di jalur Pandeglang dari arah Jakarta dengan membawa penumpang atau pemudik.
"Pada aksi sweeping pertama tadi malam ditemukan ada 30 kendaraan travel boding, dan hari ini juga ada beberapa yang ditemukan, dan kami serahkan kepada pihak yang berwenang untuk bisa disikapi," ujarnya.
Menurutnya, maraknya travel bodong tersebut dirasa sangat merugikan bagi para sopir angkutan umum yang sudah jelas memiliki izin trayek.
Baca Juga: Dishub Pandeglang Terima Banyak Aduan Soal Travel Gelap Jelang Lebaran
"Dampak makanya travel bodong ini penghasilan para sopir angkutan umum pun menurun drastis. Jadi kami mohon ini segera disikapi oleh pihak terkait," pintanya.
Sebelum aksi sweeping dilakukan, lanjut Inan, para sopir angkutan sempat menggelar audiensi dengan Dishub Banten.
Namun, hingga saat ini belum ada tindakan yang diambil, sehingga mereka terpaksa turun tangan dan melakukan protes terhadap maraknya travel bodong.
"Kami sebelumnya juga melakukan audiensi dengan Dishub Banten baik jilid I hingga jilid II, dengan harapan agar ada tindakan terhadap travel bodong. Namun belum ada tindakan juga, sehingga kami harus melakukan sweeping seperti ini," tuturnya.
"Makanya kami harap aksi sweeping ini dapat didengar oleh pihak APH dan Dishub, supaya melakukan tindakan terhadap travel bodong itu," tegasnya.
Di tempat yang sama, Wakil Ketua paguyuban sopir AKDP Sudiro 45 tahun menambahkan, aksi tersebut dilakukan bentuk protes para sopir atas maraknya travel bodong menjelang Lebaran Idul Fitri 2025 ini.
Pasalnya, lanjut dia, para sopir sudah pernah melakukan audiensi dengan pihak Dishub dan kepolisian mengenai maraknya travel bodong tersebut. Namun hingga saat ini travel bodong tersebut masik marak.