Tim Scuderia Ferrari belum mengomentari masalah yang dikabarkan itu, tetapi pengecualian Hamilton di Shanghai telah menimbulkan kecurigaan tentang kemungkinan cacat mendasar pada SF-25.
"Akan menjadi hal yang standar bagi semua orang di Australia untuk meninggikan mobil karena guncangannya dan guncangan tersebut merugikan downforce dan keausan papan," kata pengamat Formula 1, Bernie Collins dari Sky Sports F1 dikutip dari Crash.
"Di Australia, Ferrari tidak sekuat itu. Sebagian karena strategi, tetapi performa di babak kualifikasi tidak sekuat itu."
Baca Juga: Orang Bandung Merapat! Berikut Ini Titik Lokasi Nobar Timnas Indonesia vs Bahrain
"Jadi mungkin mereka memiliki mobil yang sangat sensitif terhadap ketinggian dalam hal performa aerodinamis."
"Semua mobil ini demikian karena semuanya adalah mobil ground-effect, tetapi mungkin lebih sensitif daripada yang lain."
"Saya akan terkejut jika sprint (race) di China tidak menjadi indikasi yang cukup baik bahwa Anda akan melanggar aturan karena keausan plan."
Mendadak Ubah Settingan Mobil
Setelah penampilan kualifikasi yang tidak terlalu mengesankan, juara dunia tujuh kali Hamilton mengakui perubahan settingan yang dilakukannya setelah kemenangan sprint membuat mobil Ferrari-nya lebih sulit dikendarai.
Collins menjelaskan bahwa bukanlah hal tidak biasa bagi tim untuk membuat perubahan pengaturan selama akhir pekan sprint.
"Yang membedakannya dengan Austin dua tahun lalu (ketika Mercedes dan Lewis Hamilton didiskualifikasi karena keausan plank yang berlebihan), Anda tidak diperbolehkan mengubah set-up antara sprint dan balapan utama, jadi ketika keausan papan terbaca di Sprint, Anda tidak bisa bereaksi terhadapnya," ungkapnya.
Diskualifikasi untuk Charles Leclerc dan Lewis Hamilton membuat Ferrari kehilangan 18 poin di China, yang merupakan pukulan besar bagi Ferrari di awal musim ini.
Setelah hanya dua balapan, Ferrari berada di posisi kelima dalam klasemen konstruktor dengan 17 poin dan 61 poin di belakang McLaren.