POSKOTA.CO.ID - Saat bulan Ramadhan bukan hanya momen spiritual, namun juga peluang emas bagi para pelaku UMKM untuk meningkatkan omzet dan memperluas pasar.
Biasanya, pada bukan Ramadhan akan adanya peningkatan permintaan produk, mulai dari makanan dan minuman khas Ramadhan.
Hingga kebutuhan fashion dan perlengkapan ibadah, jadi para pelaku UMKM dapat memaksimalkan keuntungan dengan strategi yang tepat.
Namun, persaingan yang ketat menuntut para pelaku UMKM untuk lebih kreatif dan inovatif dalam memasarkan produk mereka.
Baca Juga: Ramadhan Produktif: Tips dan Trik UMKM Mengelola Bisnis dengan Cerdas
Lantas, apa saja strategi yang bisa diterapkan agar UMKM bisa meraih sukses di bulan penuh berkah ini? Simak ulasannya berikut ini!
Berikut Beberapa Strategi Jitu yang Bisa Diterapkan
- Memahami Perubahan Pola Konsumsi
Biasanya, masyarakat cenderung lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, sehingga permintaan akan makanan dan minuman untuk berbuka puasa dan sahur meningkat.
Para bulan Ramadhan, biasanya permintaan akan produk-produk bernuansa Islami seperti pakaian muslim, perlengkapan ibadah, dan hampers juga meningkat.
Oleh sebab itu, penting bagi UMKM untuk menyesuaikan produk atau layanan mereka dengan kebutuhan konsumen selama bulan Ramadhan.
- Menjaga Kualitas Produk dan Layanan
Pastikan produk atau jasa yang Anda ditawarkan berkualitas, dan sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Ingat, selalu berikan pelayanan yang ramah dan responsif.
Pastikan untuk selalu menjaga hubungan baik dengan pelanggan.
- Memanfaatkan Teknologi
Cobalah untuk memanfaatkan platform penjualan online, untuk memperluas jangkauan pasar.
Pastikan untuk menggunakan aplikasi pencatatan keuangan, agar pembukuan menjadi rapi.
Baca Juga: Pelaku UMKM Bisa Mengajukan KUR BRI 2025 dengan Mudah, Begini Syaratnya
Bulan Ramadhan menawarkan peluang besar bagi UMKM untuk meningkatkan penjualan dan memperluas jangkauan pasar.
DISCLAIMER: Artikel ini disusun untuk memberikan informasi dan wawasan seputar strategi bisnis bagi UMKM selama bulan Ramadhan. Konten yang disampaikan bersifat umum dan tidak dapat dijadikan sebagai satu-satunya acuan dalam mengambil keputusan bisnis.