MALANG, POSKOTA.CO.ID - Unjuk rasa yang digelar oleh kelompok massa yang menamakan diri "Arek-Arek Malang Turun Ke Jalan" di depan Gedung DPRD Kota Malang berakhir dengan insiden kericuhan pada Minggu malam, 24 Maret 2025.
Aksi yang semula berjalan damai berubah menjadi anarkis ketika sejumlah demonstran menerobos pagar bagian utara gedung dewan tersebut.
Tidak berhenti di situ, massa kemudian melakukan pembakaran terhadap salah satu pos penjagaan, sementara pos lainnya mengalami kerusakan cukup parah hingga bagian atapnya nyaris roboh.
Baca Juga: Mahasiswa Papua Akui Demo Ricuh: Aksi Kami Damai, Penanganan Keamanan yang Salah!
Setelah aparat gabungan dari TNI dan Polri turun tangan untuk mengendalikan situasi, kerumunan massa akhirnya berhasil dipukul mundur. Saat ini, kondisi di sekitar lokasi sudah kembali aman dan terkendali.
Wakil Ketua DPRD Kota Malang, Rimzah, yang langsung meninjau lokasi kejadian, menyayangkan tindakan destruktif yang terjadi.
Ia menegaskan bahwa pihak DPRD sebenarnya selalu membuka ruang untuk berdialog dengan masyarakat guna menyampaikan aspirasi mereka secara damai.
“Kami di DPRD Kota Malang siap untuk menerima masukan dan audiensi dari warga. Semua fraksi pun sudah siap mendengarkan, tinggal mencari waktu yang tepat untuk duduk bersama,” jelas Rimzah, Minggu malam.
Rimzah mengungkapkan, pihaknya telah bersiap sejak siang untuk bertemu dengan para pengunjuk rasa. Namun, situasi yang berkembang di lapangan membuat pertemuan itu tidak sempat terlaksana.
"Sejak siang kami sudah siaga. Namun, suasana yang kemudian tidak kondusif membuat dialog belum bisa kami lakukan,” lanjutnya.
Baca Juga: Demo Tolak RUU TNI di Malang Ricuh, Posko Medis Ikut Kena Represi Aparat