POSKOTA.CO.ID – Timnas Indonesia akan kembali berlaga dalam putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Kali ini, mereka akan menghadapi timnas Bahrain dalam pertandingan penting yang akan digelar pada Selasa, 25 Maret 2025, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Kick-off dijadwalkan pada pukul 20.45 WIB.
Dalam pertemuan terakhir kedua tim yang berlangsung di Stadion Nasional Bahrain, Riffa, Indonesia berhasil menahan imbang Bahrain dengan skor 2-2.
Hasil ini menjadi modal penting bagi skuad Garuda untuk meningkatkan rasa percaya diri mereka menjelang pertandingan mendatang.
Baca Juga: Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert Buka Suara Terkait Naturalisasi Miliano Jonathans
Menilik statistik dari lima pertemuan terakhir, Indonesia pernah meraih satu kemenangan dan satu hasil imbang melawan Bahrain.
Catatan ini menunjukkan bahwa peluang Indonesia untuk meraih hasil positif dalam laga ini tetap terbuka lebar, meskipun Bahrain bukanlah lawan yang mudah ditaklukkan.
Tentu saja catatan lima pertemuan terakhir ini menunjukkan bahwa Bahrain masih berada di atas Timnas Indonesia.
Ini menunjukkan pula bahwa meskipun saat ini Skuad Garuda digawangi pemain-pemain hebat, namun bukan berarti melawan Bahrain nanti akan berjalan mudah.
Baca Juga: Jelang Lawan Timnas Indonesia, Skuad Bahrain Akui Keramahan Publik Tanah Air
5 Pertemuan Terakhir
- 10 Oktober 2024: Bahrain 2 - Indonesia 2
- 29 Februari 2012: Bahrain 10 - Indonesia 0
- 6 September 2011: Indonesia 0 - Bahrain 2
- 10 Juli 2007: Indonesia 2 - Bahrain 1
- 25 Juli 2004: Bahrain 3 - Indonesia 1
Baca Juga: Kompak di Timnas Indonesia, Jay Idzes Sebut Rizky Ridho Layak Main di Eropa
Pertandingan melawan Bahrain menjadi krusial bagi skuad Garuda untuk menjaga asa lolos ke Piala Dunia 2026, yang akan digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko dengan format 48 tim.
Sebelumnya, Indonesia bermain imbang 2-2 melawan Bahrain pada Oktober 2024 di laga tandang.
Dalam pertandingan tersebut, Indonesia sempat unggul, namun kebobolan di menit-menit akhir akibat kurang solidnya lini belakang.
Hasil ini menjadi sorotan utama, dan banyak pihak mempertanyakan pendekatan agresif yang diterapkan Kluivert, terutama setelah sejumlah pengguna X menyuarakan kekhawatiran mereka.