POSKOTA.CO.ID - Menteri Sosial, Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul, mengumumkan perubahan skema penyaluran bantuan sosial (bansos).
Mulai tahun 2025, penyaluran bansos tidak lagi diberikan secara tetap selama satu tahun, tetapi akan disesuaikan dengan hasil pemutakhiran Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
“Pola penyaluran bansos ke depan ini tidak lagi durasinya satu tahun, tapi mungkin nanti berdasarkan pemutakhiran data yang akan dilakukan setiap 3 bulan sekali,” ujar Gus Ipul di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (18/3/2025).
Dengan demikian, penerima bansos berpotensi berubah seiring pembaruan data kemiskinan dan kondisi ekonomi masyarakat.
Pentingnya DTSEN dalam Penentuan Penerima Bansos
DTSEN menjadi basis utama pemerintah dalam menyalurkan bansos. Data ini memuat informasi terpadu mengenai kondisi sosial-ekonomi masyarakat, seperti tingkat pendapatan, kepemilikan aset, dan kebutuhan dasar.
Pemutakhiran data setiap 3 bulan diharapkan membuat distribusi bansos lebih tepat sasaran.
Gus Ipul menekankan, perubahan skema ini bertujuan memastikan bansos diterima oleh kelompok yang benar-benar membutuhkan.
“Masyarakat belum tentu mendapatkan bansos untuk setahun penuh karena data bisa berubah. Jika kondisi ekonominya membaik dalam 3 bulan, penerima bisa digantikan oleh yang lebih prioritas,” jelasnya.
Baca Juga: Info Bansos Maret 2025: Jadwal Cair BPNT Tahap 2, PKH, dan BLT BBM Terbaru

Pembaruan data DTSEN secara berkala dinilai mampu mengurangi kesalahan distribusi bansos, seperti duplikasi penerima atau ketidaksesuaian kriteria.
Selain itu, sistem ini memungkinkan pemerintah merespons perubahan kondisi ekonomi secara cepat, terutama di tengah gejolak harga atau bencana.
Kebijakan penyaluran bansos berbasis DTSEN mencerminkan upaya pemerintah meningkatkan akurasi dan kecepatan respons terhadap dinamika sosial-ekonomi.
Meski perlu adaptasi, sistem ini diharapkan meminimalisir ketimpangan dan memastikan bansos tepat guna.