POSKOTA.CO.ID – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengeluarkan statement mengejutkan terkait Timnas Indonesia yang sering kalah dalam pertandingan.
Dia mengatakan, pemain sepak bola Timnas Indonesia yang kerap kalah ketika bertanding dengan negara adalah karena kekurangan gizi.
Tentunya hal tersebut akan berpotensi menyinggung pemain Timnas Indonesia yang saat ini tengah berjuang untuk dapat masuk Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Baca Juga: Timnas Indonesia Berpotensi Kalahkan Bahrain Asalkan Bisa Manfaatkan Situasi Ini
Alasan Dadan Sebut Pemain Timnas Kurang Gizi
Dia mengatakan, statement-nya beralasan. Menurut Kepala BGN, hal ini berkaitan dengan kurangnya asupan gizi pemain Timnas Indonesia ketika masih dalam masa pertumbuhan.
Dadan menyebut, sebagian besar anak lahir dari keluarga kurang mampu sehingga kesulitan untuk memenuhi gizi.
"Sumber pertumbuhan penduduk Indonesia yang masih akan tumbuh 324 juta, yaitu dari keluarga miskin dan rentan miskin,” ujarnya.
“Anggota rumah tangganya kelas miskin itu 4,78; jadi kalau ada 100 keluarga miskin, 78 keluarga anaknya 3; 16 keluarga anaknya 2," tambahnya.
Baca Juga: Timnas Indonesia Bakal Jumpa Bahrain, Tekanan Berat Harus Dipikul Patrick Kluivert
Bahkan, dia mengatakan bahwa hal tersebut malah menimbulkan kegelisahan bagi Presiden Prabowo Subianto.
Kalau tidak intervensi, kelompok ini 60 persen tidak pernah melihat menu dengan gizi seimbang," ucapnya.
Mereka akan menganggap makanan hanya untuk bertahan hidup sehingga makanan yang hanya mengandung karbohidrat saja sudah dinilai membahagiakan.
"Dan 60 persen dari anak kelompok ini tidak pernah minum susu, bukan karena tidak tahu susu itu bermakna, tapi tidak mampu beli susu," tandasnya.
Baca Juga: Belum Juga Tanding, Bahrain Sudah Mendapat ‘Teror’ dari Suporter Timnas Indonesia
"Kalau kita tidak intervensi, jangan heran kalau PSSI itu sulit menang karena main 90 menit berat. Kenapa? Karena gizinya tidak bagus. Banyak pemain bola lahir dari kampung," sambungnya.
Hal tersebut diungkapkannya saat penandatanganan MoU dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terkait pembangunan SPPG, Jakarta, 22 Maret 2025.
Meski begitu, dirinya mengatakan bahwa saat ini ada angina segar di tubuh pemain Timnas Indonesia. Sebab, PSSI banyak pemain sepak bola asing yang dinaturalisasi.
"Sekarang PSSI sudah agak baiik karena 17 pemainnya merupakan produk makan bergizi di negeri Belanda. Meskipun belum mampu mengalahkan Australia dan Jepang," terangnya.
Selanjutnya, Dadan menegaskan pentingnya gizi tidak hanya untuk meningkatkan stamina fisik saja, tetapi juga otak.
"Jadi untuk olahraga sekalipun, kita butuh kecerdasan karena untuk mengoper bola dengan cermat tanpa melihat, selain latihan, tentu kecerdasan, bisa membaca permainan lawan, dan lain-lain," ucapnya.
Karenanya, dia berharap program Makan Bergizi Gratis bisa terus berjalan dan semakin cepat menjangkau seluruh target, di antaranya ibu hamil, ibu menyusui, balita, hingga anak usia sekolah.