BANDUNG BARAT, POSKOTA.CO.ID - Jalur arteri Padalarang diperkirakan akan dilintasi lebih banyak pemudik dibanding tahun sebelumnya.
Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung Barat memperkirakan peningkatan mencapai 15 persen pada Lebaran kali ini.
Sementara itu, pemudik yang melintasi jalur alternatif menuju Priangan Timur diprediksi akan didominasi oleh pengendara sepeda motor.
Kepala Dinas Perhubungan Bandung Barat, Fauzan Azima, menyatakan bahwa untuk memastikan kelancaran arus mudik 2025, pihaknya bersama Satlantas Polres Cimahi telah menyiapkan sejumlah skema rekayasa lalu lintas.
"Jadi ada salah satunya pemanfaatan kamera CCTV yang, terkoneksi ke area traffic control system (ATCS)," kata Fauzan.
Baca Juga: Pengguna Jalan Tol Serpan Diprediksi Naik 7 Persen Selama Mudik Lebaran 2025
Menurut dia, keberadaan kamera CCTV ini cukup membantu memudahkan petugas melihat titik kepadatan lalu lintas.
Selain itu, membantu juga menyelidiki penyebab kemacetan, serta menghitung jumlah kendaraan secara otomatis.
"Apabila ditemukan sendatan di salah satu jalur mudik, petugas ATCS akan meneruskan informasi ke petugas lapangan sehingga bisa diterjunkan tim pengurai lalu lintas. Dengan kamera ini, kita juga bisa tahu berapa jumlah kendaraan yang melintas serta intervensi kemacetan sejak dini," ungkapnya.
Secara keseluruhan, Dishib KBB memiliki sebanyak 129 kamera CCTV yang terpasang di 59 persimpangan di Bandung Barat.
Itu tujuannya untuk monitoring lalu lintas mudik selama 7 hari sebelum dan sesudah Hari Raya Lebaran.
"Kamera ini tersebar di wilayah selatan mulai dari batas antara KBB dan Kabupaten Bandung, yakni Soreang-Cipatik, BBS, Simpang Darul Falah, hingga Alun-alun Cililin," tuturnya.
Kemudian, lanjut dia, antara batas KBB dengan Cimahi di Padasuka, Cilame, Cimareme, Cangkorah, Citunjung, Pasar Batujajar, Simpang Tol Padalarang, Tagog, dan Ciburuy. Bergeser ke utara dimulai dari Simpang Paratag, UNAI, Lembang Park and Zoo.
Baca Juga: Rusak dan Berlubang, Jalur Mudik di Pandeglang Rawan Kecelakaan
Berlanjut di kawasan eks Kampung Gajah, Simpang Beatrix, Grand Hotel, Inti Metal, Simpang Panorama, Orchid Forest, Tangkuban Parahu, dan The Lodge Maribaya. Serta di Setiabudi tugu batas antara KBB dan Kota Bandung.
"Kita memprediksi arus mudik mulai meningkat pada H-7 Lebaran serta puncaknya pada H-3 atau tanggal 28 Maret 2025," pungkasnya.
Untuk diketahui, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah melakukan survei terkait potensi pergerakan masyarakat selama periode Lebaran tahun 2025.
Hasil survei menyebutkan bahwa potensi pergerakan masyarakat selama libur Lebaran tahun ini diprediksi mencapai 146,48 juta jiwa atau setara 52 persen dari total penduduk Indonesia.
Terdapat lima moda transportasi yang menjadi pilihan utama masyarakat untuk melakukan perjalanan selama libur Lebaran. Pilihan terbanyak jatuh pada mobil pribadi sebesar 33,69 juta (23 persen), diikuti bus sebesar 24,76 juta (16,9 persen), kereta api antarkota sebesar 23,58 juta (16,1 persen), pesawat sebesar 19,77 juta (13,5 persen), dan sepeda motor sebesar 12,74 juta (8,7 persen).