Warga Sebut Banjir di Kukusan Depok Akibat Embung yang Ditanggul

Selasa 18 Mar 2025, 15:19 WIB
Ketua RT 04 RW 04, Carmid, menunjukan sisa genangan air akibat banjir yang ada di jalan pemukiman warga. (Sumber: Poskota/Angga Pahlevi)

Ketua RT 04 RW 04, Carmid, menunjukan sisa genangan air akibat banjir yang ada di jalan pemukiman warga. (Sumber: Poskota/Angga Pahlevi)

DEPOK, POSKOTA.CO.ID – Bencana banjir tahunan yang kerap melanda pemukiman warga di RT 04 RW 04, Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, Kota Depok, diduga disebabkan oleh pembangunan embung yang ditanggul.

Ketua RT 04 RW 04, Carmid, 58 tahun, menjelaskan bahwa salah satu penyebab banjir di wilayahnya berasal dari hilir, yaitu akibat pendangkalan embung atau empang yang berada di wilayah DKI Jakarta.

"Sebelum embung itu dibangun di Kelurahan Srengseng Sawah, banjir memang sudah terjadi, tapi tidak separah sekarang," ujar Carmid saat ditemui di lokasi banjir di Gang H. Misan VI, Kelurahan Kukusan, Selasa siang, 18 Maret 2025.

Menurut Carmid, lahan yang awalnya berupa tanah kosong milik warga dibeli oleh pemerintah untuk dijadikan embung.

Baca Juga: Warga Kukusan Depok Diterjang Banjir Dua Kali dalam Semalam

Namun, keberadaan embung tersebut justru membuat aliran air dari Kali Tengah terhambat dan memperparah banjir.

"Awalnya embung ini dibuat untuk mengatasi banjir di Jakarta Selatan. Tapi sejak mulai dibangun pada 2023, embung malah ditanggul sehingga air dari Kali Tengah tidak bisa mengalir ke sana, justru kembali ke pemukiman warga dan menyebabkan banjir," jelasnya.

Banjir ini berdampak pada dua RT di RW 04, yakni RT 04 dan RT 02, dengan total 15 rumah terdampak, meliputi 15 kepala keluarga dan sekitar 25 jiwa.

"Kontur wilayah ini berada di dataran rendah, jadi setiap kali hujan deras atau mendapat kiriman air dari Kali Krukut yang menuju Kali Tengah, banjir terjadi dengan cepat. Tapi air juga cepat surut karena area ini hanya menjadi perlintasan air," tambahnya.

Baca Juga: Wali Kota Bekasi Hadiri Rakor Penanganan Banjir bersama Menteri ATR/BPN dan Gubernur Jabar

Terkait masalah ini, Carmid menyebut pihaknya telah bersurat ke Kelurahan Srengseng Sawah untuk meminta tindak lanjut.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Nantinya pihak kelurahan akan mengajukan permasalahan embung ini ke Sudin PUPR terkait," ungkapnya.

Meskipun wilayahnya kerap dilanda banjir, Carmid mengungkapkan bahwa warga tetap memilih bertahan di tempat tinggalnya karena mayoritas merupakan penduduk asli.

"Kebanyakan warga di sini memiliki rumah sendiri dan merupakan warga asli setempat. Jadi meskipun sering banjir, mereka lebih memilih bertahan daripada pindah," tutupnya.

Berita Terkait

News Update