JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Para pedagang di Pasar Tanah Abang mengeluhkan penurunan omzet signifikan dari tahun ke tahun, termasuk sebelum Idul Fitri 1446 Hijriah.
Salah seorang penjual pakaian, Ucok Delpi, 33 tahun, mengatakan, momen jelang lebaran biasanya para pedagang di Pasar Tanah Abang meraup omzet tertinggi sepanjang tahun. Namun, omzet turun hingga 70 persen pada lebaran tahun ini.
"Turun drastis dibanding tahun-tahun sebelumnya, jauh banget bedanya. Jangan tahun-tahun sebelumnya kalau sama tahun lalu ini selisihnya besar," keluh Ucok di Blok F Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu, 16 Maret 2025.
Menurut pria asal Medan itu, fenomena ini disebabkan pergeseran perilaku konsumen yang semakin gemar berbelanja online dan serbuan produk impor di pasar domestik. Kemudian, banyak pekerja yang kehilangan pekerjaan semakin memperburuk kondisi pedagang di Pasar Tanah Abang.
Baca Juga: Dua Pekan Jelang Lebaran, Pasar Tanah Abang Diserbu Pengunjung
"Mungkin kalau tahun lalu masih ada ramenya (keuntungannya) karena juga yang beli di sini buat dijual lagi, kalau beli banyak online kan orang masih ragu. Sekarang ini banyak yang kena PHK jadi ya begini," kata pria tersebut.
Ucok mengaku penurunan omzet ini sudah dirasakan sejak beberapa tahun terakhir, tetapi dampaknya semakin terasa dalam satu tahun terakhir.
Menurutnya, banyak pelanggan setianya beralih ke online shop yang menawarkan harga lebih murah. Sementara dirinya tidak mungkin untuk menurunkan harga di bawah pasaran jika tidak ingin rugi.
"Dulu momen hari raya itu ada Rp100 juta (omzetnya), sekarang dapat Rp20 juta saja susahnya minta ampun. Kalau tahun saja dapat Rp30 juta saja sudah sangat bersyukur," ujarnya.
Baca Juga: Perumda Pasar Jaya Pastikan Tak Ada Temuan Baru Minyak dan Beras Tak Sesuai Takaran
Keluhan yang sama juga disampaikan Beni, 37 tahun, pedagang berbagai macam kaus. Pria asal Kota Bogor itu mengaku sudah pasrah dengan daganannya yang sedang lesu, bahkan dagangannya baru terjual tiga saja hingga pukul 12.00 WIB.