Pihaknya menyebut bahwa sistem buka-tutup perlu dilakukan dengan hati-hati.
Hal ini dikarenakan dapat mengurangi volume kendaraan yang melintasi underpass tersebut.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Aplikasi GPS untuk Perjalanan Mudik Lebaran
Apalagi underpass tersebut cukup panjang, yakni 1,4 kilometer. Sehingga, peraturan lalu lintasnya perlu dilakukan secara hati-hati.
"Mohon dipastikan dari Kementerian PUPR karena gate buka-tutupnya itu jangan sampai macet karena kalau macet tidak bisa buka atau tidak bisa nutup nanti mobil-mobil akan terjebak di dalam terowongan itu saat evakuasi tsunami," ujar Dwikorita.
Sebelumnya, berdasarkan penjelasan dari kementerian perhubungan, jumlah pemudik yang akan melakukan mudik ke kampung halamannya, diperkirakan akan terjadi peningkatan menjadi 146,48 juta orang.
Angka tersebut setara dengan 52% jumlah dari total keseluruhan penduduk di Indonesia.
Baca Juga: Syarat Mudik Asyik 2025 Gratis dari Alfamart, Cek di Sini Informasinya!
Adapun untuk wilayah Pulau Jawa ini diprediksi masih menjadi yang paling besar pergerakannya.
Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 28 Maret 2025, dan puncak arus balik pada 6 April 2025.
"Jadi mohon Kementerian PU, Polri, buka tutup jangan sampai macet, nanti mobil justru akan terjebak saat evakuasi bila terjadi tsunami," ujar Dwikorita.
Selain itu, Dwikorita juga menegaskan bahwa pihaknya menjamin keadaan distribusi informasi terkait peringatan dini tsunami-deteksi gempa bumi.