POSKOTA.CO.ID - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Maruli Simanjuntak mendadak banjir kritikan atas tanggapannya terkait pengangkatan Sekertaris Kabinet (Seskab), Teddy Indra Wijaya dari Mayor ke Letkol hingga soal Revisi Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI).
Pasalnya, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan pemerintah diketahui diam-diam menggelar rapat mengenai Revisi UU TNI pada Jumat, 14 Maret dan Sabtu, 15 Maret 2025 di tengah ramainya kabar pengangkatan jabatan Mayor Teddy tersebut.
Dia berharap tidak ada pihak yang memperdebatkan soal pengangkatan Seskab dan Revisi UU TNI. Menurut dia, biarkan itu berjalan sesuai kebijakan negara.
“Saya rasa tidak perlu diperdebatkan. Silakan saja nanti bagaimana kebijakan negara. Bagaimana kemampuan keuangan, nanti kita diskusi jabatan di ketentaraan, dan lain sebagainya. Setelah kita menyampaikan diskusi yang akan dilaksanakan besok,” kata Maruli dalam keterangannya, dikutip pada Sabtu, 15 Maret 2025.
Pernyataan itu disampaikan Maruli kepada wartawan saat mengunjungi Lahan Ketahanan Pangan di Puslatpur Ogan Komering Uku (OKU) Timur, Sumatera Selatan pada Rabu, 12 Maret 2025.
Hal ini ternyata menyita perhatian publik, tidak sedikit yang mengkhawatirkan pengalaman sejarah pada orde baru (orba) kembali terulang, salah satunya mengenai Dwifungsi ABRI.
Maruli Sebut Otak Kampungan untuk Pihak yang Mengaitkan Revisi UU TNI dengan Orba

Kemudian, dia menyampaikan kegeramannya terhadap pihak yang mengaitkan Revisi UU TNI dan pengangkatan jabatan Seskab tersebut dengan Dwifungsi ABRI yang terjadi pada zaman orba.
“Jadi tidak usah ramai bikin ribut di media, ini itulah, orde baru lah, tentara dibilang hanya bisa membunuh dan dibunuh. Menurut saya, otak-otak (pemikiran) seperti ini, kampungan menurut saya,” ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa pengangkatan jabatan itu merupakan wewenangnya dengan Panglima TNI. Menurutnya,mtidak masalah apabila ada anggota yang mampu membantu presiden dan menjalankan tugasnya dengan baiknuntuk diberikan jabatan lebih baik.
“Jadi itu kewenangan kami (KSAD dan Panglima TNI), jangan diintervensi terus. Kami bekerja secara profesional, jika sudah diputuskan kami akan ikut (melaksanakan tugas),” ujarnya.
Pernyataan Maruli Dibanjiri Kritikan
Kendati demikian, ucapan Maruli yang menyebut otak kampungan itu menuai kritikan dari netizen. Hal ini terlihat dalam kolom komentar di unggahan video akun @ARSIPAJA, yang menunjukkan KSAD tersebut tengah menyampaikan tanggapannya.