POSKOTA.CO.ID - Berulang kali, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat tentang kemungkinan terjadinya tsunami di beberapa wilayah pesisir Indonesia.
Pada Selasa, 12 Maret 2025, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyampaikan peringatan ini secara langsung dalam rapat kerja bersama anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Jalan Underpass Lintas Selatan Kulonprogo, Yogyakarta, adalah salah satu lokasi yang menarik perhatian.
Dwikorita mengatakan bahwa sistem buka tutup ini dapat mengurangi kepadatan kendaraan yang melintasi terowongan. Mereka juga dapat membantu melindungi terowongan dari tsunami di laut Pantai Selatan.
Baca Juga: Hujan Es Disertai Angin Kencang Terjang Yogyakarta, Begini Penjelasan BMKG
Potensi Tsunami di Wilayah Pesisir Indonesia
Wilayah pesisir Indonesia, termasuk Yogyakarta, sangat rentan terhadap bencana tsunami, menurut BMKG.
Hal ini disebabkan oleh lokasi Indonesia di Ring of Fire (Cincin Api Pasifik), yang memiliki aktivitas seismik dan vulkanik yang tinggi.
Menurut Dwikorita Karnawati, kesiapsiagaan dan pemahaman masyarakat tentang prosedur evakuasi sangat penting untuk mengurangi dampak bencana.
Langkah Antisipasi BMKG dan Pemerintah
Pemasangan sistem peringatan dini tsunami, BMKG akan memperkuat sistem pengawasan dan peringatan dini di wilayah pesisir.
Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, simulasi evakuasi bencana dan sosialisasi akan digencarkan.
Baca Juga: Peringatan BMKG Potensi Tsunami Ancam Indonesia saat Arus Mudik Lebaran 2025, Begini Mitigasinya

BMKG akan bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk memastikan infrastruktur dan transportasi siap, terutama menjelang musim mudik.
Peringatan BMKG tentang kemungkinan tsunami di wilayah pesisir Indonesia, termasuk Jalan Underpass Kulonprogo Yogyakarta, harus menjadi perhatian serius bagi semua pihak.
Risiko bencana dapat diminimalkan dengan koordinasi yang baik antara BMKG, pemerintah daerah, dan masyarakat.
Untuk menjaga keselamatan bersama, selalu waspada dan ikuti informasi resmi dari BMKG.