POSKOTA.CO.ID - Brand international Prada memutus kerja samanya dengan aktor Kim Soo Hyun, imbas dari skandalnya yang belakangan ramai dibicarakan warganet.
Jenama high-end tersebut mengakhir kontrak dengan Kim Soo Hyun setelah sang brand ambassador terlibat kontroversi tak sedap dengan mendiang Kim Sae Ron.
Belakangan ini, nama Kim Soo Hyun memang sedang ramai dibicarakan di media sosial, mulai dari Instagram hingga X dan selalu menduduki posisi trending.
Baca Juga: Egy Maulana Vikri Dicoret Jelang Lawan Australia, Para Pemain Timnas Indonesia Bereaksi
Hal tersebut dikarenakan hubungan Kim Soo Hyun dan Kim Sae Ron yang terungkap ke publik. Ia dikabarkan memacari mendiang Sae Ron ketika usia aktris tersebut baru menginjak 15 tahun.
Setelah huru hara kasus Kim Soo Hyun ini, tampaknya berimbas kepada pekerjaannya dengan banyak brand ternama salah satunya Prada.
Pada tanggal 14 Maret 2025, seorang perwakilan dari Prada Korea menyatakan bahwa mereka telah memutus kerja sama dengan Kim Soo Hyun.
“Dengan mempertimbangkan beratnya masalah ini, kami telah sepakat untuk mengakhiri kontrak kami dengan aktor Kim Soo Hyun,” jelas Prada, seperti dikutip dari Soompi pada Jumat, 14 Maret 2025.
Mereka selanjutnya mengatakan, “Keputusan ini dibuat di tingkat kantor pusat, dan sampai sekarang, kami dapat mengonfirmasi bahwa kontrak telah diakhiri,”
Kim Soo Hyun ditunjuk sebagai brand ambassador Prada pada bulan Desember tahun lalu, karena kesuksesannya sebagai aktor lewat drama terakhir bertajuk Queen of Tears.
Baca Juga: Razman Ungkap Permintaan Nikita Mirzani Jika Ingin Besuk di Penjara
Ia pun juga sempat menghadiri peragaan busana pria ready to wear Prada di Milan Fashion Week.
Aktor tersebut saat ini menjadi pusat kontroversi menyusul tuduhan hubungan romantis masa lalu dengan mendiang Kim Sae Ron ketika ia masih di bawah umur.
Adapula tuduhan bahwa ia menekannya untuk membayar denda sebesar 700 juta won, yang beberapa orang berspekulasi mungkin berperan dalam kematiannya yang tragis.
Meskipun agensi Kim Soo Hyun telah membantah tuduhan tersebut, beberapa perusahaan mulai menghapus iklan yang menampilkannya, menunda project yang sudah dijadwalkan, atau berniat untuk tidak memperbarui kontrak dan segera mengakhirinya.