POSKOTA.CO.ID - Belakangan ini, ramai diberitakan aktor tampan Korea Selatan Kim Soo Hyun yang dituding pacari mendiang Kim Sae Ron saat masih dibawah umur.
Kabar ini tentu mengejutkan banyak pihak, apalagi Kim Soo Hyun dikenal luas lewat perannya dalam drama hits Queen of Tears. Namun, benarkah aktor berbakat tersebut memiliki kecenderungan pedofilia?
Kabar ini mencuat tak lama setelah Kim Sae Ron ditemukan meninggal dunia pada 16 Februari 2025, bertepatan dengan hari ulang tahun Kim Soo Hyun.
Kepergian Kim Sae Ron yang tragis diduga akibat depresi berkepanjangan yang dialaminya.
Sebelum meninggal, ia sempat menjadi sasaran cancel culture setelah terlibat kecelakaan mobil akibat mengemudi dalam keadaan mabuk.
Baca Juga: Kim Soo Hyun Tak Respon Chat dari Kim Sae Ron saat Meminta Tolong, Netizen: Ternyata Red Flag
Pada tahun 2024, Kim Sae Ron juga sempat menuai kontroversi besar di kalangan K-netz sebutan bagi warganet Korea, usai mengunggah foto mesranya bersama Kim Soo Hyun.
Banyak yang menuding aktris muda tersebut sekadar mencari perhatian atau melakukan pansos (panjat sosial).
Namun, situasi semakin memanas ketika bibi Kim Sae Ron akhirnya angkat bicara dan mengungkapkan fakta mengejutkan yang membuat publik tercengang.
Pengakuan Mengejutkan dari Pihak Keluarga
Dalam pernyataannya, bibi Kim Sae Ron mengklaim bahwa hubungan antara Kim Soo Hyun dan Kim Sae Ron sudah terjalin sejak tahun 2016.
Saat itu, Kim Sae Ron masih berusia 15 tahun, sementara Kim Soo Hyun sudah berusia 27 tahun. Pengakuan ini sontak memicu reaksi keras dari warganet. Banyak yang kemudian melabeli Kim Soo Hyun sebagai seorang pedofil atau setidaknya memiliki kecenderungan pedofilia.
Rumor ini semakin diperkuat dengan beredarnya laporan dari HoverLab, sebuah media investigasi yang mengklaim memiliki bukti terkait hubungan keduanya. Namun, hingga kini, tidak ada bukti konkret yang mendukung tuduhan tersebut.
Baca Juga: Imbas Dugaan Rumor Kencan dengan Mendiang Kim Sae Ron, Netizen Korea Ancam Boikot Iklan Kim Soo Hyun
Respons Tegas dari Agensi
Menanggapi tuduhan yang semakin liar, GOLDMEDALIST, agensi yang menaungi Kim Soo Hyun akhirnya merilis pernyataan resmi untuk membantah klaim yang beredar.
"Kami ingin menegaskan bahwa tuduhan yang menyebut Kim Soo Hyun menjalin hubungan selama 6 tahun dengan mendiang Kim Sae Ron adalah tidak berdasar dan menyesatkan," ujar perwakilan GOLDMEDALIST, dikutip dari Soompi pada Selasa, 11 Maret 2025.
Bahkan, GOLDMEDALIST berencana menempuh jalur hukum untuk melindungi Kim Soo Hyun dari fitnah yang beredar luas di masyarakat.
"Kami turut berduka atas kepergian Kim Sae Ron. Namun, menyebarkan informasi palsu seperti ini adalah bentuk perundungan siber, yang justru dapat memperburuk keadaan dan melukai lebih banyak pihak," lanjut pernyataan resmi mereka.
Di tengah ramainya pemberitaan mengenai isu hubungan antara Kim Soo Hyun dan mendiang Kim Sae Ron yang memicu tuduhan pedofilia, penting bagi kita untuk lebih memahami apa itu pedofil dan mengenali tanda-tandanya.
Ciri-Ciri Pedofil Yang Perlu Diwaspadai
Melansir dari Halodoc, ada beberapa ciri khas yang umumnya dimiliki oleh pelaku pedofilia. Berikut beberapa tanda yang perlu diperhatikan.
1. Bersifat Introvert
Salah satu tanda yang sering terlihat pada pelaku pedofilia adalah sifat tertutup atau introvert, terutama saat berinteraksi dengan orang dewasa. Mereka cenderung menghindari perhatian dan membatasi komunikasi dengan sesama orang dewasa.
Namun, yang perlu diwaspadai adalah sikap mereka yang berubah saat berinteraksi dengan anak-anak.
Pelaku biasanya menunjukkan antusiasme berlebih, senang mengajak bermain, atau mencari kesempatan untuk menghabiskan waktu bersama anak-anak secara khusus.
2. Memiliki Sifat Obsesif
Ciri lainnya adalah sifat obsesif yang ditunjukkan melalui perhatian berlebih kepada satu anak tertentu.
Pelaku bisa saja terus-menerus memberikan hadiah, makanan, atau barang kesukaan anak tersebut, dengan tujuan membangun kedekatan.
3. Pandai Berkamuflase
Pelaku pedofilia kerap kali menyamar menjadi sosok yang terlihat ramah dan menyenangkan di mata anak-anak, agar dapat membangun kepercayaan.
Mereka bisa berperan sebagai figur yang baik, perhatian, dan bisa diandalkan. Yang lebih berbahaya, sering kali mereka tidak segan mendekati keluarga korban agar terlihat seperti bagian dari lingkungan yang aman.
4. Cenderung Agresif
Ketidakmatangan emosi sering kali menjadi ciri khas lainnya. Pelaku cenderung bersikap agresif saat merasa hubungan dengan anak incarannya terancam atau saat upaya pendekatannya tidak berhasil.
Sikap agresif ini bisa muncul dalam bentuk kemarahan berlebihan, memaksa anak untuk mengikuti kemauannya, bahkan melakukan kekerasan.