Ketua Umum Perkumpulan Besar Padel Indonesia (PBPI), Galih Kartasasmita, saat bermain Padel di Lapangan Padel di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

GAYA HIDUP

Padel Gaya Hidup Sehat Masyarakat Urban, Hilangkan Penat setelah Kerja Seharian

Minggu 09 Mar 2025, 13:51 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Rebecca Tan, 29 tahun, warga Lebak Bulus, Jakarta Selatan, bersama ketiga temannya tampak bersemangat mengejar bola yang memantul dari dinding kaca yang mengelilingi lapangan yang di sewanya di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.

Sesekali canda tawa pecah ketika salah seorang teman tak mampu menggapai bola yang dikirim dari pukulannya. Ya itulah sedikit keseruan bermain padel, olahraga yang saat ini tengah populer di kota-kota besar di Indonesia. Termasuk Jakarta.

Padel bukan hanya sekedar olahraga, tapi telah menjelma sebagai salah satu gaya hidup sehat masyarakat urban. Setelah merasakan penat bekerja sepekan, bermain padel bersama teman dapat menjadi pilihan.

Rebecca mengaku baru tiga kali mencoba bermain padel dan mengaku langsung ketagihan. “Sebelumnya saya main tenis. Setelah diajak main padel sama teman akhirnya ketagihan dan main terus,” ujar Rebecca saat berbincang dengan Poskota di Padel Pro, Kemang, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Timnas Indonesia Mulai Diwaspadai, Sandy Walsh Dapat Bocoran dari Pemain Jepang

Menurut Rebecca meski banyak yang mengatakan padel menyerupai tenis tapi tidak demikian bagi dirinya. “Pastinya berbeda. Yang menyamakan padel dengan tenis mungkin karena sama-sama menggunakan raket dan bola. Tapi secara aturan main cenderung lebih mirip dengan olah raga squash,” ujarnya.

Rebecca menambahkan, dengan bermain padel bersama teman-teman bisa membuat dirinya melupakan sejenak penat setelah bekerja seharian selama sepekan. “Daripada nongkrong-nongkrong di kafe, main padel lebih seru. Selain bagus untuk kesehatan juga menyenangkan,” katanya.

Sejarah Padel

Padel merupakan bagian dari olahraga lapangan yang dimainkan sedikitnya dua orang dan akan bermain sebagai lawan satu sama lain.

Padel menjadi primadona saat ini karena dimainkan oleh beberapa orang terkenal di Indonesia. Mulai dari kalangan selebriti, atlet hingga pejabat negara dan politisi.

Baca Juga: Hasil NBA: Celtics Hentikan Kemenangan Beruntun Lakers, Jayson Tatum On Fire

Padel adalah olahraga raket yang dimainkan di lapangan tertutup dengan dinding kaca. Permainan ini pertama kali diperkenalkan di Spanyol pada tahun 1960-an dan sejak itu olahraga ini menyebar ke seluruh dunia.

Padel sebenarnya bukan sebuah olahraga yang baru di dunia. Awalnya, seseorang bernama Enrique Corcuera yang tinggal di Meksiko menciptakan sebuah permainan raket sederhana di lapangan rumahnya pada 1969. Diapun mengajak teman-temannya untuk bermain.

Permainan yang diciptakan oleh Enrique sangat sederhana, tapi temannya sangat menyukainya. Bernama Alfonso, teman Enrique ini akhirnya membawa padel ke negara asalnya di Spanyol pada tahun 1974.

Alfonso pun menyebarkan olahraga ini dengan sedikit modifikasi. Dia juga memainkannya bersama teman-temannya di Spanyol.

Kepopuleran olahraga ini di Spanyol pun semakin meningkat sehingga dibuat Federasi Padel Tenis di Madrid, Spanyol. Perkembangan olahraga ini meluas setelah federasi tersebut terbentuk di tahun 1991. Olahraga ini dibawa ke negara bagian Eropa dan Amerika latin lainnya. Pamor olahraga ini pun menjadi mendunia.

Padel Masuk ke Indonesia

Olahraga ini akhirnya dibawa ke Indonesia dalam dua tahun terakhir, tepatnya sejak akhir 2021. Banyak atlet sepak bola yang memperkenalkan permainan ini meskipun bukan dalam acara pertandingan profesional.

Klub padel mulai terbentuk di beberapa daerah, salah satunya Bali yang menjadi tempat bermain utama di Indonesia.

Dalam kurun waktu empat tahun, keberadaan padel inipun makin diakui sebagai salah satu cabang olah raga (cabor). Bahkan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 di Aceh dan Sumatera Utara, padel menjadi salah satu cabor yang ikut dipertandingkan meski hanya sebatas ekshibisi.

Tidak hanya itu, untuk pengembangan padel dan pembinaan atlet olahraga ini, Komite Olahraga Nasional (KONI) melantik kepengurusan pusat Perkumpulan Besar Padel Indonesia (PBPI) pada Januari lalu. Ini menandakan pengurus padel siap melaju cepat untuk mengembangkan olahraga raket tersebut.

Sertifikasi Lapangan Padel

Ketua Umum PBPI, Galih Kartasasmita, tidak menampik bahwa padel di Indonesia berkembang sangatlah pesat. Terutama di kota-kota besar. Seperti di Bali, Jakarta dan Surabaya. Hal ini dikatakannya terbukt dengan makin banyaknya komunitas padel dan menjamurnya penyewaan lapangan padel.

Namun ia berharap untuk pengusaha yang membuka bisnis penyewaan lapangan padel harus memenuhi standar yang telah dikeluarkan International Padel Federation (FIP). “Pemenuhan standar sebuah lapangan padel diperlukan untuk memberikan keamanan setiap orang yang bermain padel,” ujar Galih.

Ia mencontohkan misalnya dari ketebalan karpet lapangan, kemudian dinding kaca yang menjadi pantulan bola menjadi hal yang tidak boleh diabaikan. “Misalnya seperti dinding kaca di setiap lapangan. Harus benar-benar rapat tidak boleh ada celah sedikit pun karena bisa membahayakan pemain dan juga berdampak pada pantulan bola,” kata dia.

Maka dari itu, Galih menambahkan pemilik klub atau pengusaha yang ingin membuka bisnis lapangan padel harus mengajukan sertifikasi lapangannya ke pengurus pusat PBPI.

“Nanti tim survei kami akan melakukan pengecekan, dan jika lapangan memenuhi standar, sertifikasi akan diberikan. Jika belum memenuhi standar, kami akan memberikan rekomendasi perbaikan,” ucap Galih.

Tags:
padelmasyarakat urbangaya hidupolahraga

Guruh Nara Persada

Reporter

Firman Wijaksana

Editor