RANGKASBITUNG, POSKOTA.CO.ID - Ramadhan tahun ini terasa lebih berat bagi warga Lebak, terutama bagi mereka yang menggantungkan hidupnya dari jual beli di pasar tradisional.
Di Pasar Rangkasbitung Kabupaten Lebak, suasana yang biasanya ramai oleh para pedagang dan pembeli kini terasa berbeda.
Wajah-wajah para ibu rumah tangga tampak cemas saat mereka memegang dompetnya erat-erat, menimbang-nimbang setiap barang yang ingin dibeli.
Di salah satu sudut pasar, Sani, pedagang bumbu dapur, terlihat sibuk menata dagangannya. Tangannya lincah merapikan bawang merah dan tomat.
Baca Juga: Penyakit di Musim Hujan: Sekeluarga di Depok Akhirnya Pulih dari Chikungunya
Namun di antara itu, ada satu barang yang jarang terlihat, yaitu cabai rawit oranye, atau yang lebih dikenal dengan sebutan cabai setan.
"Sekarang harganya sudah Rp160 ribu per kilogram. Dulu sebelum Ramadhan masih Rp140 ribu, saya masih bisa stok banyak. Tapi sekarang, selain harganya makin mahal, stoknya juga susah didapat," kata dia kepada Poskota, kemarin.
Sani tak berani menyimpan stok dalam jumlah besar. Takutnya, barang yang ia beli dengan harga tinggi tak laku terjual dan justru membuatnya merugi.
"Saya hanya jual yang ada saja di lapak, secukupnya. Kalau beli banyak, takut enggak ada yang mau beli," ujarnya.
Baca Juga: Kisah Deni Alik Pengantar Jenazah, Rela Antar dari Depok sampai Aceh
Bukan hanya cabai setan yang melambung harganya. Cabai keriting merah yang sebelumnya dijual Rp 60 ribu per kilo, kini menyentuh angka Rp 100 ribu. Harga bawang merah juga naik dari Rp45 ribu menjadi Rp60 ribu per kilo.