Baca Juga: Apakah Suntik Membatalkan Puasa? Simak Penjelasan Buya Yahya
"Ketika kita mengalami dehidrasi, tubuh membutuhkan cairan yang mengandung elektrolit untuk menggantikan kehilangan cairan yang terjadi.
Air kelapa memiliki komposisi elektrolit yang sangat mirip dengan cairan tubuh manusia, terutama kalium, yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan cairan dan fungsi otot serta saraf," katanya.
Beberapa penelitian ilmiah juga mendukung klaim ini. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of the International Society of Sports Nutrition pada tahun 2012 menunjukkan bahwa air kelapa dapat menjadi pilihan yang efektif untuk rehidrasi setelah aktivitas fisik berat.
Penelitian ini menemukan bahwa air kelapa lebih efektif daripada air biasa dan minuman olahraga dalam meningkatkan hidrasi tanpa menyebabkan masalah gastrointestinal seperti yang sering ditemukan pada minuman olahraga yang mengandung gula tinggi.
Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh U.S. National Institutes of Health menemukan bahwa air kelapa memiliki kadar kalium yang tinggi, lebih tinggi daripada kebanyakan minuman olahraga, yang sangat berguna untuk menggantikan ion kalium yang hilang selama dehidrasi.
Kalium berperan penting dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh dan kontraksi otot.
Sebuah studi lain yang dipublikasikan dalam Journal of the International Society of Sports Nutrition pada tahun 2010 membandingkan air kelapa dengan larutan rehidrasi oral (ORS) dan minuman olahraga.
Hasilnya, air kelapa terbukti efektif dalam mempertahankan tingkat hidrasi tubuh setelah olahraga, meskipun dengan sedikit perbedaan dibandingkan dengan ORS, yang lebih sering digunakan untuk rehidrasi pada kondisi medis tertentu.
Baca Juga: 5 Minuman Segar Khas Nusantara yang Wajib Dicoba untuk Buka Puasa
Penelitian yang diterbitkan dalam Annals of Nutrition and Metabolism menunjukkan bahwa air kelapa memiliki sifat isotonik, yang berarti kandungan elektrolit dalam air kelapa sebanding dengan kandungan elektrolit dalam darah manusia.
Ini membuat air kelapa efektif dalam mempercepat proses rehidrasi dibandingkan dengan air biasa, yang hanya menambah cairan tanpa menggantikan elektrolit yang hilang.