Waspadai Puncak Kasus DBD di Jakarta

Jumat 07 Mar 2025, 15:03 WIB
Ilustrasi - Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) ditularkan melalui nyamuk Aedes Aegypti. (Freepik/jcomp)

Ilustrasi - Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) ditularkan melalui nyamuk Aedes Aegypti. (Freepik/jcomp)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Puncak kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) khususnya di Jakarta diprediksi terjadi pada bulan Maret-April 2025.

Praktisi kesehatan masyarakat, dr Ngabila Salam mengatakan, peningkatan kasus terjadi efek dari kemarau ekstrem panjang atau el nino yakni mulai Juli sampai November 2023 di Indonesia.

Iya menyebut, tren kasus DBD akan meningkat pasca el nino dan di musim penghujan dengan pola sama dari tahun ke tahun.

"Akan mulai meningkat Desember, puncak April, lalu kembali turun," kata Ngabila melalui pesan singkat, Jumat, 7 Maret 2025.

Baca Juga: Satu Keluarga di Depok Terjangkit Chikungunya

Hal ini karena musim hujan menyebabkan peningkatan kelembaban udara atau relative humidity (RH), sehingga nyamuk mudah berkembang biak.

"Tetesan air hujan juga memudahkan telur menetas menjadi jentik. Selain itu juga kontainer berisi air bisa menjadi tempat berkembang biak jentik menjadi nyamuk," katanya.

Meski demikian, Ngabila menyampaikan, masyarakat diharapkan untuk tidak panik dalam menghadapi situasi ini.

Banyak cara yang dilakukan untuk menghidari penyakit ditengah tren kenaikan kasus, diantaranya menjaga pola hidup bersih.

"Menjaga kebersihan diri dan lingkungan utamanya PSN (pemberantasan sarang nyamuk) 3M plus dan vaksinasi," pungkasnya.

Berita Terkait
News Update