Puskesmas Kembangan Pastikan Stok Obat untuk Tangani DBD Tercukupi

Jumat 07 Mar 2025, 16:17 WIB
Suasana di Puskesmas Kecamatan Kembangan, Jumat, 7 Maret 2025. Puskesmas ini memastikan stok obat untuk menganangi DBD dalam jumlah yang cukup. (Sumber: Poskota/Pandi Ramedhan)

Suasana di Puskesmas Kecamatan Kembangan, Jumat, 7 Maret 2025. Puskesmas ini memastikan stok obat untuk menganangi DBD dalam jumlah yang cukup. (Sumber: Poskota/Pandi Ramedhan)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kepala Puskesmas Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, dr Rosvita Nur Aini memastikan, ketersediaan reagen pemeriksaan darah untuk mendiagnosis kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dan jumlah obat dalam menangani pasien DBD tercukupi.

"Untuk pengendalian DBD di lingkungan ketersediaan abate untuk kegiatan larvasidasi serta bahan bakar dan alat untuk fogging fokus juga memadai atau cukup," kata Rosvita dikonfirmasi Jumat, 7 Maret 2025.

Dijelaskan Rosvita, dalam menangani pasien DBD, Puskemas bakal melakukan koordinasi saat mendapatkan temuan baik data melalui surveilans Jakarta atau dari rumah sakit maupun dari warga yang melapor dengan menujukkan bukti.

Petugas Puskesmas berkoordinasi dengan lintas sektor untuk melakukan penyelidikan epidemologi (PE) guna menentukan apakah pasien positif atau negatif DBD.

Baca Juga: Waspadai Puncak Kasus DBD di Jakarta

"Jika PE positif maka kasus di wilayah dilakulan fogging, jika PE negatif maka petugas Puskesmas melakukan edukasi tentang pentingnya PSN (pemberantasan sarang nyamuk) di rumah dan lingkungan sekitar utk pencegahan," jelasnya.

Dalam menangani DBD, Rosvita menyampaikan, pihaknya intens melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, salah satunya gerakan PSN dan memaksimalkan peran kader jumantik dalam melaksanakam gerakan satu rumah satu jumantik.

Kegiatan PSN rutin setiap satu sampai dua kali seminggu. Sebagian besar dilakukan serentak pada hari Jumat melalui kegiatan Grebek PSN dengan meggandeng lintas sektor.

"Lalu sosialisasi tentang bahaya DBD ke warga melalui media sosial, penyuluhan dan pembagian leaflet serta implementasi teknologi nyamuk ber-Wolbachia sejak akhir tahun 2024," tukasnya.

Lebih lanjut, di Puskesmas Kembangan sendiri periode Januari sampai minggu ke dua Maret 2025 ini, jumlah DBD di Kecamatan Kembangan mencapai 116 kasus.

Adapun Puskesmas biasanya langsung merujuk pasien ke rumah sakit atau RSUD jika hasil PE yang dilakukan terhadap pasien ternyata positif.

Berita Terkait
News Update