JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Siklus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jakarta cenderung meningkat saat musim penghujan, terutama di bulan Maret.
Curah hujan yang tinggi menyebabkan genangan air yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti, pembawa virus DBD.
Di wilayah Jakarta Selatan, tercatat ada 303 kasus atau warga yang terjangkit DBD.
"Di wilayah Jakarta Selatan totalnya ada 303 kasus DBD. Terhitung dari bulan Januari 2025 sampai dengan data terakhir Kamis, 6 Maret 2025 pukul 08.30 WIB," beber Analis Kebijakan Ahli Muda selaku Sub Koordinator Urusan Kesehatan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk Sekretariat Kota Administrasi Jakarta Selatan Budi Sulistiyo, saat dihubungi Poskota, Jumat, 7 Maret 2025.
Budi Sulistiyo merinci 303 kasus DBD itu di antaranya sebanyak 169 kasus terjadi selama bulan Januari 2025.
Baca Juga: Waspadai Puncak Kasus DBD di Jakarta
Kemudian sebanyak 132 kasus terjadi di bulan Februari 2025 dan dua kasus terjadi dari awal bulan Maret 2025, tepatnya sampai dengan hari Kamis, 6 Maret 2025.
"Kalau dirunut lagi 303 kasus itu tersebar di 10 kecamatan yang ada di Jakarta Selatan. Kecamatan yang paling tinggi angka kasus DBD itu di Jagakarsa," beber Budi Sulistyo.
Berdasarkan data yang diterima Poskota, di Kecamatan Jagakarsa terdapat 40 kasus DBD di bulan Januari dan 11 kasus di bulan Februari 2025.
Di Kecamatan Pasar Minggu, sebanyak 19 kasus di bulan Januari dan 25 kasus DBD di bulan Februari 2025.
Sementara Kecamatan Kebayoran Lama, tercatat 28 kasus di bulan Januari dan 12 kasus di bulan Februari 2025.