Imbas Aturan Study Tour Dedi Mulyadi, Biro Perjalanan Ancam Boikot Wisata Jabar

Kamis 06 Mar 2025, 20:44 WIB
Bus pariwisata pengangkut siswa asal Depok terlibat kecelakaan di Jalan Raya Ciater Subang, Sabtu malam 11 Mei 2024. Ini menjadi penyebab larangan study tour oleh Gubernur Jabar. (Foto Istimewa)

Bus pariwisata pengangkut siswa asal Depok terlibat kecelakaan di Jalan Raya Ciater Subang, Sabtu malam 11 Mei 2024. Ini menjadi penyebab larangan study tour oleh Gubernur Jabar. (Foto Istimewa)

"Saking mereka satu rasa, jadi mereka ingin mereka juga membuat suatu statement karena kaitannya dengan destinasi yang mereka kunjungi dari Jawa Tengah itu banyaknya ke Jabar," ungkapnya.

Alasan lain yang memicu aksi boikot tersebut adalah peraturan study tour di Jabar yang melarang sekolah untuk menggelar karya wisata ke daerah lain.

Baca Juga: Mulai Sekarang Setiap Sekolah Diminta Gelar Study Tour Hanya di Dalam Kota

"Sebenarnya pariwisata itu tidak bisa disekat-sekat atau di kotak-kotakkan karena memang surat edaran itu mengharuskan wisatanya hanya di Jabar. Ini yang memicu reaksi dari para insan pariwisata yang di luar Jabar," paparnya.

Oleh karena itu, dirinya memaklumi aksi boikot yang dilakukan para pengusaha biro perjalanan di Jateng terhadap wisata di Jabar.

Terlebih menurutnya, hal tersebut merupakan ekspresi dan bentuk protes terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai tidak sejalan dengan mereka.

"Dengan adanya kondisi boikot saya memaklumi karena itu merupakan bentuk sebuah ekspresi dari temen-temen sesama pelaku industri pariwisata khususnya di wilayah tengah," tuturnya.

Baca Juga: Buntut Kecelakaan Bus di Subang, Pemkab Bogor Larang Study Tour ke Luar Daerah

Meski begitu, Budi mengungkapkan bahwa dirinya masih dapat melihat sisi positif dari kebijakan Gubernur Jabar mengenai study tour.

"Tapi menurut pribadi saya tentang adanya larangan study tour keluar Jawa Barat oleh gubernur kita pak KDM itu merupakan autokritik untuk dunia pariwisata terutama dalam pengadaan studi tour," katanya.

Oleh karena itu, Budi meminta seluruh biro perjalanan wisata untuk berbenah dengan lebih memaksimalkan pelayanan dan komitmen terhadap konsumen.

"Perjalanan wisata ini betul-betul harus bertanggung jawab dan menjaga kualitas layanan sesuai dengan komitmen dengan para konsumennya," tandasnya.

Berita Terkait

News Update